PT Bank Neo Commerce Tbk berencana menggelar aksi korporasi di pasar modal melalui rights issue. Langkah tersebut bagian dari upaya emiten bank bersandi BBYB dalam memperkuat permodalan.
Dalam prospektus ringkasnya yang di publikasikan, Rabu (21/4), disebutkan, rencananya BBYB akan melakukan Penawaran Umum Terbatas V dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para pemegang saham (PUT V) sebanyak-banyaknya 5.000.000.000 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham.
"Dana yang diperoleh dari hasil PUT V dan PUT VI, setelah dikurangi biaya-biaya terkait PUT V dan PUT VI akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja pengembangan usaha Perseroan,"tulis Manajemen BBYB dalam keterangan tersebut.
Perseroan bermaksud untuk meminta persetujuan kepada para pemegang saham Perseroan atas rencana PUT V dan PUT VI dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2021. Perseroan akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan setelah rencana PUT V dan PUT VI tersebut disetujui oleh para Pemegang Saham Perseroan dalam RUPSLB, dengan ketentuan bahwa jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan, sesuai ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK HMETD.
Dengan dilakukannya PUT V dan PUT VI ini Perseroan akan mendapatkan tambahan modal disetor yang akan digunakan untuk modal kerja sehingga dapat mengembangkan kegiatan usaha dan akan berdampak positif terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan.
"Pemegang saham biasa atas nama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT V dan PUT VI sesuai dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dimilikinya akan mengalami penurunan prosentase kepemilikan sahamnya (dilusi),"terang Manajemen BBYB. (end)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar