Laporan keuangan perseroan seperi dikutip Rabu (31/03) menyebutkan, lana bruto juga turun menjadi Rp334,51 miliar dibandingkan dengan laba bruto Rp1,09 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Beban usaha tercatat mencapai Rp561,55 miliar lebih rendah dari beban usaha tahun sebelumnya yang Rp723,53 miliar. Namun hal itu membuat perseroan mencatat rugi usaha sebesar Rp227,04 miliar usai meraih laba usaha Rp371,95 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Perseroan juga mencatat beban lain-lain neto Rp63,46 miliar usai mencatat pendapatan lain-lain neto tahun sebelumnya Rp42,01 miliar dimana hal itu membuat perseroan mencatat rugi sebelum pajak penghasilan Rp290,49 miliar dari raihan laba sebelum pajak tahun sebelumnya Rp413,96 miliar.
Rugi tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat Rp161,35 miliar usai meraih laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk tahun sebelumnya Rp314,56 miliar.
Jumlah aset perseroan hingga periode 31 Desember 2030 mencapai Rp7,25 triliun turun jika dibandingkan dengan total aset perseroan yang tercatat hingga periode 31 Desember 2019 yang mencapai Rp7,42 triliun.(end)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar