google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [RAJA] Rukun Raharja tertarik kerjakan proyek pipa Rokan bersama Pertagas Langsung ke konten utama

[RAJA] Rukun Raharja tertarik kerjakan proyek pipa Rokan bersama Pertagas


PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) bakal meminta persetujuan pemegang saham untuk melakukan kerja sama operasi dengan  PT Pertamina Gas (Pertagas) di proyek pipa Rokan. Kalau tidak ada aral melintang, rencana ini akan dirapatkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 April 2021 mendatang.

Corporate Secretary RAJA Yuni Pattinasarani mengatakan, rencana kerja sama operasi dengan Pertagas menjadi salah satu proyek besar yang akan RAJA  kerjakan pada tahun ini. Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan performa kinerja RAAT saat proyek sudah beroperasi nanti.

“Oleh karenanya, RAJA sangat mengharapkan dukungan penuh dari seluruh pemegang saham,” kata Yuni saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (22/3).

Sedikit informasi, pembangunan dan pengoperasian pipa Rokan sejatinya merupakan penugasan Pertagas dari PT Pertamina (Persero). Namun demikian, berdasarkan persetujuan internal pihak Pertagas atas investasi pembangunan pipa minyak koridor Balam-Bangko-Dumai dan Koridor Minas-Duri-Dumai sepanjang kurang lebih 352,43 Km dan terdiri dari 12 segmen dan station 3 segmen termasuk fasilitas-fasilitas pendukungnya, Pertagas dapat melakukan pendanaan eksternal sebesar 25%.

Dengan dasar inilah, Pertagas kemudian menggandeng mitra strategis untuk berbagi kontribusi terhadap nilai investasi, risiko dan manfaat/keuntungan proyek.

Pada bulan Maret 2021 ini, Pertagas dan RAJA kemudian telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Operasi antara PT Pertamina Gas dan PT Rukun Raharja Tbk No. PT Pertamina Gas: 245/PG0000/2020-S0 No. PT Rukun Raharja Tbk.: RR/DU/21.095/X/2020 tanggal 21 Oktober 2020.

Menurut perjanjian tersebut, RAJA direncanakan untuk melaksanakan proyek pembangunan dan pengoperasian pipa minyak bumi koridor Balam-Bangka-Dumai dan Koridor Minas-Duri-Dumai dengan Pertagas dengan nilai pendanaan sebesar US$ 300,62 juta.

Dalam pendanaan tersebut, RAJA akan memiliki partisipasi kontribusi pendanaan sebanyak 25% dari total nilai pendanaan atau setara dengan US$ 75,15 juta, sedangkan 75% pendanaan sisanya bakal ditanggung oleh Pertagas.

Kalau dibandingkan dengan total ekuitas RAJA per 30 September 2020 yang sebesar US$ 121,08 juta, porsi pendanaan RAJA pada Proyek Pipa Rokan setara dengan 62% dari total ekuitas perusahaan, sehingga transaksi ini bersifat material menurut  POJK No. 17/2020.

Makanya, RAJA berencana meminta persetujuan pemegang saham atas kerja sama tersebut. Ini juga menjadi syarat pendahuluan dalam kerja sama ini. Seperti halnya RAJA, Pertagas juga memerlukan persetujuan korporasi dalam kerja sama operasi ini.

“Untuk Pertagas, persetujuan korporasi yang dibutuhkan adalah (i) rekomendasi Dewan Komisaris; dan (ii) 9 persetujuan RUPS yang menyetujui isi dan penandatanganan Perjanjian KSO dan telah memberitahukan mengenai tanggal tersebut kepada Perseroan (RAJA),” sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis RAJA.

Kepada Kontan.co.id, Yuni berujar bahwa partisipasi pendanaan oleh RAJA dalam kerja sama operasi dengan pihak Pertagas akan mengandalkan ekuitas RAJA dan juga pinjaman perbankan. Oleh karenanya, RAJA berencana mencari fasilitas pinjaman baru dari pihak perbankan.

Hanya saja, Yuni mengaku belum bisa membeberkan bagaimana komposisi porsi antara ekuitas dan pinjaman yang akan digunakan dalam partisipasi pendanaan proyek lantaran masih dihitung.

Setelah beroperasi nanti, RAJA dan Pertagas akan melakukan kerja sama melakukan kegiatan usaha  di bidang pengangkutan minyak dan gas bumi melalui pipa yang telah dibangun. Dari kerja sama itu, RAJA akan mendapat jatah porsi 25% dari pendapatan yang diperoleh, sesuai dengan porsi pendanaan yang akan dilakukan oleh pihak RAJA.

“Dalam proyek pipa Rokan ini, Pertagas dan Raja melakukan kerjasama dalam hal penyewaan pipa untuk mengalirkan minyak dari Blok Rokan,” terang Yuni.

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...