PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) pada hari ini meluncurkan tes diagnostik COVID-19 berteknologi muktahir karya anak bangsa pertama dengan sampel air liur (saliva). Tes diagnostik COVID-19 dengan sampel air liur ini menggunakan metode RT LAMP (Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification) yang dapat mendeteksi secara spesifik asam nukleat yang merupakan material genetik dari virus SARS CoV-2. RT LAMP adalah tes molekular yang termasuk dalam kategori NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) bersama dengan RT.PCR dan TCM sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/ MENKES/ 446/2021. Sebagai tes molekuler, akurasi metode RT LAMP ini jauh lebih baik dibandingkan rapid tes antigen yang mendeteksi protein virus.
"Kalbe melalui unit usahanya, mulai dari unit riset dan pengembangan, produksi hingga layanan, selalu berupaya mendukung pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan daya saing industri kesehatan dalam negeri," kata Irawati Setiady, Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk.
"Tes pemeriksaan LAMP Saliva ini akan sangat bermanfaat bagi percepatan penanggulangan pandemi COVID-19, membantu pemerintah membuka akses lebih luas lagi, karena mampu menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah-daerah dengan minim infrastruktur laboratorium pemeriksaan COVID-19," lanjut Irawati.
"RT LAMP dengan sampel air liur saliva ini menawarkan banyak keunggulan dan kenyamanan bagi pasien, yaitu nyaman dan praktis, akurasi tinggi, cepat dan ekonomis. Dengan segala fitur unggulan ini, kami harapkan RT LAMP saliva bisa menjangkau masyarakat lebih luas, sehingga program Tracing dan Testing bisa berjalan lebih optimal," kata Sie Djohan, Direktur PT Kalbe Farma Tbk.
"Peluncuran tes Diagnostik COVID-19 dengan sampel saliva menjadi upaya dan komitmen Kalbe untuk terus mendukung pemerintah mengatasi pandemi COVID-19," kata Sie Djohan lagi.
"Kehadiran tes inovatif ini bisa menjadi pilihan yang sangat baik karena memiliki performa akurasi tinggi, dengan sensitivitas 94% dan spesifisitas 98%. Selain itu cara pengambilan sampelnya yang hanya dari saliva (air liur), memberikan kenyamanan dan kepraktisan yang tidak pernah dibayangkan jika dibandingkan dengan tes COVID-19 lainnya yang sudah tersedia saat ini. Sampel saliva tidak membutuhkan alat khusus dan tidak menimbulkan resiko muntah ataupun hidung sensitif, dimana hal ini sangat memudahkan bagi anak2, orang yang hipersensitif dan merupakan pilihan tepat saat beribadah puasa yang akan segera menjelang,"kata Akterono, D Budiyati, IVD Division Research Manager Stem Cell and Cancer Institute.
Sie Djohan juga menambahkan bahwa tes diagnostik COVID-19 dengan sampel saliva ini merupakan terobosan inovatif hasil karya Anak Bangsa, yang dikembangkan oleh tim riset dan pengembangan Kalbe yaitu SCI (Stemcell and Cancer Institute) melalui serangkaian proses pengujian sesuai dengan ketentuan. Kit untuk pemeriksaan tersebut telah mendapatkan ijin edar resmi dari Kementrian Kesehatan RI dengan nomor AKD 20303120508 yang diproduksi oleh PT Kalgen DNA dan akan dipasarkan dengan merk ELVA DIAGNOSTIC SARS CoV 2 Saliva Nucleic Acid Test Kit oleh PT Enseval Medika Prima.
"Layanan pemeriksaan baru RT LAMP Saliva bisa didapatkan di Laboratorium Klinik Kalgen Innolab (Laboratorium Kalbe Farma) dengan merk InnoLAMP yang melayani masyarakat umum maupun sebagai rujukan dari fasilitas kesehatan yang bekerjasama, terutama untuk area Jabodetabek. Kalgen Innolab merupakan Laboratorium Klinik Utama penyedia layanan tes COVID-19 (RT PCR dan Rapid Antigen) yang termasuk dalam jejaring Kementrian kesehatan dan salah satu partner dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan memiliki portfolio lengkap untuk test COVID-19. Kalgen Innolab sebagai Laboratorium Klinik swasta pertama yang melayani test RT PCR COVID-19, sejak April 2020 telah memeriksa hampir > 180 ribu sampel sampai dengan saat ini. InnoLAMP melengkapi rangkaian tes terkait COVID-19 yang dimiliki Kalgen Innolab, termasuk tes PCR, rapid antigen, antibodi (serologi) SARS-COV-2, IL-6, D-Dimer, PT, PTT, dsb," kata Henry Sukardi, Direktur KalGen Innolab.
Lebih lanjut, Henry juga menambahkan bahwa bagi fasilitas kesehatan, metode ini memberikan keuntungan tambahan dalam hal pengelolaan sampel. Untuk pengambilan sampel hanya dibutuhkan kontainer steril dan tidak diperlukan tenaga kesehatan dengan pelatihan khusus swab. Selain itu mengurangi resiko penularan pada saat pengambilan sampel karena pasien cukup meludah ke kontainer yang disediakan dan stabil pada suhu ruang. Aplikasi pengerjaan di laboratorium menggunakan metode molekuler dengan peralatan yang lebih simpel, sehingga pemeriksaan bisa dilakukan dengan praktis, dan pada akhirnya harga bisa menjadi ekonomis dengan waktu pengerjaan lebih cepat.
Henry juga menambahkan RT LAMP dengan Saliva merupakan pengembangan pemeriksaan COVID-19 yang terbaru dan telah sesuai dengan regulasi Kementerian Kesehatan, namun penggunaannya sebagai dokumen persyaratan perjalanan akan dikoordinasikan dengan regulator terkait.
"Kalbe berharap terobosan baru tes COVID-19 ini diharapkan dapat memberi kesempatan yang lebih besar lagi bagi masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan,usia dan area untuk dapat melakukan tes skrining dan deteksi terhadap virus SARS CoV-2. Sehingga Indonesia semakin bisa cepat menurunkan laju penyebaran, angka kejadian dan kematian akibat COVID-19," kata Sie Djohan lagi.(end)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar