PT PP Presisi Tbk. menargetkan perolehan kontrak baru pada 2021 naik hampir 30 persen menjadi Rp3,6 triliun.
Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso mengatakan tahun lalu perseroan berhasil meraup kontrak baru sebanyak Rp2,81 triliun. Dengan kata lain, perolehan kontrak baru tahun ini diharapkan tumbuh 28,11 persen.
“Optimisme ini salah satunya didorong oleh masih akan dominannya porsi pekerjaan infrastruktur dalam rencana pembangunan pemerintah untuk kurun waktu beberapa tahun ke depan,” kata Benny, Rabu (3/2/2021).
Pada 2020, salah satu proyek yang berhasil diraih PPRE adalah Bandar Udara Dhoho milik PT Gudang Garam Tbk. di Kediri.Sejauh ini, proses konstruksi Bandara Kediri disebut sudah mencapai 35 persen yang meliputi pekerjaan pembersihan lahan, earthworks & diversion, serta drainase.
Direktur Operasi PP Presisi Darwin Hamzah mengatakan anak usaha perseroan yaitu PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) menjadi kontraktor utama dalam pembangunan bandara yang dapat menampung lebih dari 5 juta penumpang tersebut.
“Capaian sebesar lebih kurang 35 persen membuat kami optimistis dapat menyelesaikan proyek ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” kata Darwis.
Peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Bandara Dhoho dilakukan pada 15 April 2020. PPRE mengantongi kontrak tahap pertama dari pengerjaan Bandara Dhoho senilai Rp1,9 triliun melalui konsorsium yang dipimpin oleh LMA.
Darwin mengatakan pihaknya tengah membidik tambangan pengerjaan pembangunan runway Bandara Kediri (Dhoho) dan jalan tol yang akan menghubungkan bandara kota di kawasan Selingkar Wilis.
Adapun, kawasan Selingkar Wilis terdiri dari 6 kabupaten di Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Madiun, dan Ponorogo.
Sumber: BISNIS
Komentar
Posting Komentar