PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyampaikan bahwa penjualan kotor Rp8,6 Triliun untuk tahun yang berakhir pada 31 December 2020. Angka ini 52,3% lebih rendah dari tahun lalu, dengan pendapatan bersih turun 52,9% menjadi Rp4,8 Triliun.
Dalam keterangan tertulisnya, Manajemen LPPF menyebutkan bahwa COVID-19 membawa dampak yang tidak diantisipasi sebelumnya bagi bisnis di seluruh dunia, tak terkecuali Matahari. Sepanjang 2020, Perseroan beroperasi di lingkungan dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi. Di Maret, Matahari menutup sementara hampir seluruh gerai, dan kemudian membuka kembali secara bertahap di Mei. Di pertengahan September, pembatasan kembali diberlakukan yang mengakibatkan penutupan gerai / pembatasan jam operasional, juga pembatasan jumlah pelanggan. Matahari memastikan keselamatan seluruh pelanggannya dan karyawannya, dan dengan ketat mengikuti berbagai protokol kesehatan.
Matahari mengambil sejumlah langkah dengan penuh kehati-hatian sepanjang tahun. Diantaranya, Matahari meluncurkan inisiatif digital, termasuk situs jaringan baru Matahari.com, beserta aplikasi berbasis Android dan IOS, di samping memperkenalkan saluran penjualan baru yakni Social Commerce Shop and Talk (WhatsApp), dan di marketplace (Shopee & JD.ID).
Selan itu, Manajemen LPPF juga membuka 3 gerai format besar baru dan menutup 13 gerai format besar yang tidak menguntungkan. Mengakhiri bisnis Gerai Khusus (menutup seluruh 12 gerai khusus) dan mengkonsolidasi bisnis distribusi.
Kemudian, Manajemen LPPF juga telah mengurangi seluruh beban operasional. Bernegosiasi dengan pemilik mal untuk pengurangan biaya sewa. Mengkonsolidasikan seluruh aktivitas Support Centre dalam satu lokasi. Serta, mendapatkan fasilitas bank tambahan senilai Rp0,5 Triliun, di atas fasilitas sebelumnya senilai Rp1,7 Triliun selama kuartal kedua 2020. Dengan seluruh langkah tersebut, Perseroan mengakhiri 2020 dengan rugi bersih Rp0.9 Tn.
Niraj Jain, Chief Financial Officer Matahari mengatakan, "Kami meyakini bahwa sangat tidak mungkin penjualan akan akan kembali ke normal sebelum tahun 2022. Fokus kami saat ini adalah menjaga pelanggan dan karyawan kami tetap aman, sementara bersiap untuk pemulihan yang dapat datang kapan pun. Tim kami berpegang teguh pada Belanja Aman – 5 Komitmen Matahari, dan melayani pelanggan dengan protokol kesehatan yang ketat."(end)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar