PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) bekerjasama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menyelenggarakan diskusi ilmiah ke dua sebagai rangkaian sosialisasi program Ristek/BRIN Kalbe Science Awards 2021 (RKSA). Diskusi ilmiah diselenggarakan secara online dengan menghadirkan narasumber pertama yaitu dr. Ida Gunawan, M.S.,Sp.GK(K), Clinical Nutritionistcdi RS Pondok Indah Puri Indah - RS Hermina Daan Mogot serta Pengajar Prodi S-2 & PPDS Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan topik Aplikasi Hasil Nutrigenomik di Masa Pandemi.
Narasumber ke dua Dr. Jin-zhong Xiao, Director of Next Generation Science Institute, Morinaga Milk Industry Co., Ltd dengan topik The Effect of Probiotics in Strengthening Immune Activity and Protecting from Infection. Program RKSA 2021 merupakan program pemberian dana penelitian bagi para peneliti di Indonesia dengan tema kesehatan, farmasi, pangan fungsional, teknologi informasi atau life science.
"Kalbe berkomitmen pada pengembangan dunia penelitian di bidang kesehatan dengan mengambil peran untuk memastikan kebermanfaatan hasil penelitian bagi masyarakat melalui program RKSA,. ujar Pre Agusta, Direktur R&D Pharma PT Kalbe Farma Tbk sekaligus Penasihat RKSA 2021. .Harapan kami melalui RKSA ini dapat meningkatkan kontribusi RISTEK/BRIN dan Kalbe dalam hilirisasi penelitian bidang Kesehatan khususnya life science, dengan memperkuat kolaborasi antara Akademisi, Industri, dan Pemerintah dalam bidang Kesehatan," lanjut Pre.
dr. Ida Gunawan,M.S.,Sp.GK(K) mengatakan bahwa sekitar 80% mereka yang terinfeksi COVID-19 memberikan gejala ringan dan respon gejala yang berbeda tergantung dari variabel epidemiologis (intensitas, durasi dan virulensi virus) dan variabel host (kondisi kesehatan saat paparan, komorbid, kerentanan genetik). Kerentangan genetik merupakan variasi genetik yang dapat memberikan respon berbeda pada kesehatan tiap individu dan diperlukan personalized health management (managemen kesehatan personal).
Salah satunya dilakukan melalui penelitian di bidang nutrigenomik (yang melihat kaitan gen, nutrisi dan kesehatan), sehingga dapat diperoleh berbagai informasi risiko terhadap berbagai isu kesehatan (seperti risiko peningkatan IL6, risiko penyakit komorbid, dll) yang dapat dilakukan intervensi melalui perbaikan gaya hidup antara lain dengan memilih nutrisi yang sesuai dengan variasi gen yang dimiliki untuk meningkatkan imunitas.
Selanjutnya, Dr. Jin-zhong Xiao - Director of Next Generation Science Institute, Morinaga Milk Industry Co., Ltd. menambahkan bahwa Probiotik atau bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan khususnya saluran pencernaan bertujuan untuk memperkuat imunitas tubuh dan melindungi tubuh dari infeksi.
Probiotik sendiri bekerja menjangkau usus besar dalam keadaan hidup yang berfungsi untuk memperbaiki usus, mencegah infeksi dan memelihara kesehatan, serta mengatur keseimbangan biologis. Bakteri probiotik yang paling dominan dan menguntungkan adalah bifidobacteria.
apt. Seimtiarti Wijaya, S.Si, M.M selaku Ketua RKSA 2021 juga menyampaikan bahwa Program RKSA 2021 dibagi menjadi 3 kategori kelompok sesuai dengan bidang Kesehatan di Indonesia, yaitu kategori 1 terdiri dari Farma, Biofarma, Cell and Gene Therapy; kategori 2 terdiri dari E-health, Alat Kesehatan, Diagnostik dan kategori 3 Makanan dan Minuman Kesehatan, Produk Bahan Alam.
Selain itu ada perhatian khusus pada penelitian yang terkait dengan COVID-19. .Kami menyiapkan total dana maksimal Rp 1,5 M untuk 3 proposal penelitian yang terpilih, dengan durasi penelitian diutamakan selama 12 bulan hingga maksimal 18 bulan. Selanjutnya akan dilakukan pemantauan secara berkala sesuai milestone pada proposal oleh dewan juri yang ditunjuk serta unit bisnis Kalbe yang akan yang terkait,. lanjut Seimtiarti.
Proses penyelenggaraan RKSA 2021 akan melalui beberapa tahap, yakni tahap penerimaan proposal penelitian Januari . April 2021, kemudian masa penilaian proposal Mei . Juni 2021. Tahap berikutnya adalah presentasi proposal penelitian terpilih pada Agustus 2021, dan pengumuman proposal penelitian yang akan menerima dana penelitian pada September 2021. Kemudian selama setahun penelitian akan melalui proses monitoring dan evaluasi oleh dewan juri RKSA 2021.
Adapun dewan juri RKSA 2021 terdiri dari Prof. Dr. Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK (Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman), Dr. Ir. Bambang Setiadi, IPU (Ketua Dewan Riset Nasional), Dr. Ir. Roy Alexander Sparringa, M.App.SC. (Senior Advisor BPPT), Dr. Lucia Rizka Andalusia, Apt,. M. Pharm, MARS, (Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan), dr. Sandy Qlintang (Direktur Stem Cell and Cancer Institute & Pharma Metric Labs PT Kalbe Farma Tbk) dan juga juri kehormatan dari Kementerian Ristek/BRIN dan Pendiri PT Kalbe Farma Tbk Dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D.(end)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar