PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) membukukan laba setelah pajak sebesar Rp60,51 miliar pada akhir tahun 2020. Angka ini tumbuh sekitar 81,81 persen jika dibandingkan dengan akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp33,2 miliar. Adapun laba per saham dasar juga mengalami kenaikan dari Rp26 per menjadi menjadi Rp40 di 2020.
Dalam laporan keuangan yang telah audit emiten alat kesehatan itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa total pendapatan usaha IRRA di sepanjang tahun 2020, tercatat sebesar Rp563,88 miliar, atau meningkat sekitar 100,35 persen dibanding tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp281,75 miliar.
Meski demikian, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp443,46 miliar, atau naik 99,54 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp222,15 miliar.
Di 2020, laba kotor IRRA melonjak 103,38 persen menjadi Rp120,41 miliar. Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar Rp242,33 miliar, atau tumbuh 2,97 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp235,16 miliar.
Adapun total kewajiban tercatat sebesar Rp292,93 miliar, atau melonjak 224,44 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp90,26 miliar.
Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar Rp535,27 miliar, atau naik 64,61 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tecatat sebesar Rp325,43 miliar. Sementara arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp147,08 miliar, membaik dibanding akhir tahun 2020, yang tercatat minus Rp7,84 miliar. (end)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar