google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Mandiri Sekuritas Cetak Transaksi Hingga Rp357 Triliun Langsung ke konten utama

Mandiri Sekuritas Cetak Transaksi Hingga Rp357 Triliun


 PT Mandiri Sekuritas mencetak transaksi saham hingga Rp357 triliun sepanjang 2020. Anak usaha PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) itu juga kembali mendapatkan predikat “Best Local Brokerage” dari Asiamoney. 

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro menuturkan, sepanjang tahun 2020, Mandiri Sekuritas sukses mencatatkan total nilai transaksi saham sebesar Rp357 triliun yang berasal dari nasabah institusi dan retail.

Adapun, nilai tersebut menjadikan Mandiri Sekuritas sebagai perusahaan sekuritas lokal yang konsisten memimpin perdagangan saham di pasar modal Indonesia dalam empat tahun terakhir.

Dannif mengatakan, di masa pandemi, pihaknya semakin intensif dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada para nasabah institusi melalui berbagai kesempatan, seperti memberikan informasi pasar terlengkap melalui laporan riset reguler, melakukan berbagai pertemuan secara virtual.

“Demikian pula hal nya untuk nasabah retail, kami juga meningkatkan layanan melalui penyelenggaraan berbagai webinar serta kelas investasi online,” tutur dia.

Tercatat, sepanjang tahun lalu jumlah nasabah retail Mandiri Sekuritas tercatat meningkat lebih dari 50 persen, yang diikuti dengan kenaikan nilai transaksi harian nasabah yang signifikan.

Dannif menilai keterbatasan mobilitas akibat pandemi memberikan masyarakat lebih banyak waktu untuk belajar mengenai investasi di pasar modal.

“Ke depan, kami akan terus berinovasi menghadirkan layanan investasi terlengkap kepada para nasabah, mulai dari saham, obligasi, reksa dana, exchange traded fund (ETF), serta produk-produk investasi yang berorientasi lingkungan (ESG),” tuturnya.

Sementara itu Mandiri Sekuritas juga meraih predikat “Best Local Brokerage” dari Asiamoney untuk 11 tahun berturut-turut. Penghargaan tersebut merupakan pengakuan dari para investor lokal dan internasional terhadap konsistensi, inovasi, dan kualitas layanan Mandiri Sekuritas selama lebih dari satu dekade terakhir.

Dalam ajang Asiamoney Brokers Poll 2020, Mandiri Sekuritas tidak hanya meraih penghargaan “Best Local Brokerage”, tetapi juga memborong 4 kategori penghargaan lainnya, yaitu, “Best Overall Research”, “Best Overall Sales”, “Best Corporate Access”, dan “Best Execution”.

Sebanyak 12 analis Mandiri Sekuritas juga memborong 16 kategori individu terbaik dari Asiamoney, antara lain, Adrian Joezer (“Best Strategist”, “Best Analyst for Consumer Staples”), Leo Putra Rinaldy (“Best Economist”), Tjandra Lienandjaja (“Best Analyst for Banks”), serta Hadiyansyah (“Best Retail Analyst/Commentator”).

“Penghargaan ini dapat kami raih berkat kepercayaan nasabah serta upaya kami untuk terus memberikan dan meningkatkan layanan pasar modal yang menyeluruh bagi para nasabah. Penghargaan ini memotivasi kami untuk terus berusaha menjadi mitra investasi terpercaya bagi para nasabah sekaligus berkontribusi dalam mendorong kemajuan pasar modal Indonesia.” tutup Dannif.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...