google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Bayan Resources (BYAN) alokasikan capex hingga US$ 190 juta di tahun ini Langsung ke konten utama

Bayan Resources (BYAN) alokasikan capex hingga US$ 190 juta di tahun ini


PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berencana untuk mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 170 juta sampai US$ 190 juta tahun ini.  

Dalam panduan kinerja 2021 di lama resminya, manajemen BYAN merinci sebanyak 91% dari capex akan digunakan untuk bangunan dan infrastruktur, sebanyak 6% untuk peralatan dan mesin, serta 3% untuk peralatan lainnya.

Lebih lanjut, capex sebanyak US$ 115 juta tahun ini akan dialokasikan untuk percepatan pembangunan jalan pengangkutan batubara (hauling road) sepanjang 100 km ke Mahakam serta fasilitas pelabuhan baru. Sebanyak US$ 30 juta diperkirakan akan digunakan untuk mendapatkan ruang perkantoran.

Adapun proyek besar lain termasuk ekspansi stockpile di Balikpapan Coal Terminal (BCT) dan konveyor baru, pengaspalan dan peningkatan jalan pengangkutan batubara sepanjang 69 km yang sudah ada, serta berbagai penggantian peralatan penanganan batubara di berbagai lokasi (site).

Masih melansir panduan kinerja 2021, realisasi penjualan batubara (unaudited) BYAN tahun lalu mencapai 37 juta ton atau naik 27,5% dari realisasi tahun 2019 yakni 29 juta ton. 

Menurut geografisnya, sebanyak 24% penjualan BYAN tahun lalu dijual ke Filipina, sebanyak 17% ke Indonesia, 14% ke Korea, 13% dijual ke India, 12% dijual ke pasar China, 11% ke pasar Malaysia, 4% dijual ke pasar Banglades, dan 5% dilempar ke pasar lainnya.

Sementara realisasi produksi unaudited tahun 2020 sebesar 30 juta ton, atau menurun 6,25% dari tahun sebelumnya yakni 32 juta ton.

Untuk tahun ini, BYAN memperkirakan total produksi batubara berada pada kisaran 32 juta ton hingga 34 juta  ton dengan penjualan yang juga diperkirakan pada rentang 32 juta ton hingga 34 juta ton.

Sebelumnya, pada paparan publik yang digelar akhir November 2020, Direktur Bayan Resources Russel John Neil mengatakan, jumlah produksi tahun ini akan berbanding lurus dengan jumlah produksi. 

Adapun produksi yang tidak naik tahun ini karena pengerjaan adanya pengerjaan haul road. Rencana kenaikan produksi sendiri diperkirakan terjadi pada 2022, ketika proses hauling road sudah rampung.

Adapun manajemen BYAN menyebut tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan karena pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia sehingga memengaruhi pasar batubara secara signifikan. 

Adapun pandemi masih akan berdampak negatif pada tahun ini, hanya saja efeknya akan berkurang menjelang akhir tahun.

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d