PT Phapros Tbk (PEHA) tengah membuat financial stress test akibat rupiah melemah terhadap dolar AS, maklum anak usaha PT Kimia Farma Tbk (KAEF) ini masih mengimpor bahan baku obat untuk produksi obat. Menurut Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami mengatakan, ada dua skenario pendapatan dan laba jika rupiah berada di level Rp 16.500 per dolar AS. Jika rupiah di angka tersebut maka pendapatan PEHA bisa mencapai Rp 135 miliar dengan penjualan Rp 1,5 triliun. Baca Juga: Phapros (PEHA) tetap lanjutkan ekspansi meski ada wabah corona Awalnya PEHA menargetkan laba bersih diangka Rp 186 miliar, artinya dengan rupiah di level tersebut ada penurunan laba bersih sekitar Rp 50 miliar. Ini karena ada kenaikan beban produksi menjadi Rp 739 miliar akibat kurs melemah serta kenaikan biaya kemas. "Kalau rupiah 18.500 per dolar AS, kami tetap pertahankan penjualan Rp 1,5 triliun," ungkap dia kemarin, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI secara virtual. Sri Utama meng
Website Saham Online Indonesia