google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham RALS, WEGE, UNTR dan ASII oleh MNC Sekuritas | 17 Desember 2020 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham RALS, WEGE, UNTR dan ASII oleh MNC Sekuritas | 17 Desember 2020


MNC Daily Scope Wave

17 Desember 2020

IHSG kembali ditutup menguat 1,8% ke level 6,118 pada perdagangan kemarin (16/12). IHSG kembali menembus target yang kami berikan di 6,060 untuk membentuk wave [v] dari wave 3, terdapat potensi akan terjadinya overshoot pada pergerakan IHSG ke area 6,150-6,170, akan tetapi kami tetap ingatkan bahwa pergerakan ini merupakan akhir dari wave [v] dari wave 3. Hal tersebut berarti, IHSG akan rentan terkoreksi ke area 5,650-5,850, terburuknya apabila IHSG menembus 5,563 maka IHSG akan mengarah ke 5,350-5,500 untuk membentuk wave 4.

Support: 5,910, 5,775

Resistance: 6,150, 6,200

RALS - Buy on Weakness (755)

RALS ditutup menguat tipis 0,7% di level 755 pada perdagangan kemarin (16/12). Selama tidak terkoreksi di bawah 720, maka kami memperkirakan pergerakan RALS saat ini sedang berada di akhir wave (ii) dari wave [v] dari wave C. Hal tersebut berarti, koreksi RALS akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat untuk membentuk wave (iii) dari wave [v].

Buy on Weakness: 730-755

Target Price: 850, 900

Stoploss: below 720

WEGE - Buy on Weakness (258)

Kemarin (16/12), WEGE ditutup menguat 2,4% ke level 258. Kami perkirakan saat ini pergerakan WEGE sedang berada di awal wave 5 dari wave (C), sehingga WEGE diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 250-258

Target Price: 274, 300

Stoploss: below 244

UNTR - Sell on Strength (27,175)

Kemarin (16/12), UNTR bergerak menguat 2,3% dan ditutup di level 27,175. UNTR telah mengenai target yang kami berikan pada rekomendasi tanggal 11/12, dan saat ini posisi UNTR diperkirakan sedang berada pada akhir dari wave [v] dari wave 3. Hal tersebut berarti, penguatan UNTR akan cenderung terbatas dan rentan terkoreksi membentuk wave 4, adapun level koreksi wave 4 berada pada rentang 24,700-25,800. Wave 4 sendiri akan terkonfirmasi bila UNTR terkoreksi agresif ke bawah 25,825.

Sell on Strength: 27,200-28,000

ASII - Sell on Strength (6,125)

Pada perdagangan kemarin (16/12), ASII ditutup menguat 2,9% ke level 6,125. Kami pernah rekomendasikan BoW pada tanggal 10/12 dan sudah mengenai target yang kami berikan, dan saat ini posisi ASII kami perkirakan sudah berada di akhir wave [v] dari wave A. Hal tersebut berarti, penguatan ASII sudah relatif terbatas dan rentan terkoreksi, adapun level koreksi ASII diperkirakan berada pada rentang 5,300-5,850, terlebih bila ASII terkoreksi menembus 5,650.

Sell on Strength: 6,175-6,300

Disclaimer On

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...