google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Jasa Marga (Persero) Tbk Go Live modul aplikasi e-Tender, e-Invoice, dan e-Dashboard secara virtual Langsung ke konten utama

PT Jasa Marga (Persero) Tbk Go Live modul aplikasi e-Tender, e-Invoice, dan e-Dashboard secara virtual


PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui Divisi Procurement & Fix Asset (PFA), melakukan Go Live modul aplikasi e-Tender, e-Invoice, dan e-Dashboard secara virtual, Senin (30/11). Hadirnya ketiga modul tersebut melengkapi aplikasi e-Procurement Jasa Marga.

Procurement & Fix Asset Group Head Jasa Marga Merry Natacha Panjaitan mengatakan bahwa aplikasi e-Tender, e-Invoice, dan e-Dashboard merupakan tiga modul terakhir dari total enam modul yang menyempurnakan aplikasi e-Procurement. Selanjutnya, aplikasi e-Procurement ini akan diimplementasikan sekaligus diuji keandalan sistemnya secara terintegrasi hingga akhir Desember 2020.

"Semoga e-Procurement ini dapat kita gunakan maksimal tanpa harus menghadapi hambatan yang berarti. Seperti yang telah ditargetkan, apabila ketiga modul ini go live, mulai hari ini sampai akhir 2020, kita akan melakukan uji coba. Nanti segala kekurangan dan kelemahan dapat kita sempurnakan sampai akhir tahun. Sehingga, sistem ini benar-benar andal dan dapat diaplikasikan sepenuhnya di awal tahun 2021," katanya.

Merry menuturkan bahwa Jasa Marga tidak dapat lagi menggunakan sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) milik Pemerintah, karena adanya perbedaan pedoman pengadaan.

Di sisi lain, lanjutnya, adanya penambahan lingkup pengadaan barang dan jasa, mulai dari perencanaan pengadaan sampai serah terima pekerjaan membuat proses pengadaan harus dimonitor secara menyeluruh, efektif, dan efisien, dengan menggunakan sistem e-Procurement terintegrasi.

"Itulah mengapa Jasa Marga Group ke depannya harus memiliki aplikasi e-Procurement mandiri," tuturnya.

Dalam e-Procurement, terdapat lima tahapan proses pengadaan. Pertama, Daftar Rekanan Jasa Marga (DRJM), yakni proses di mana penyedia barang dan jasa melakukan pendaftaran dan evaluasi umum sampai mendapat status aktif. Kedua, penyusunan Rencana Umum Pengadaan (RUP) sesuai dengan RKAP dan kebutuhan.

Ketiga, proses unit kerja melakukan pembelian barang melalui e-Catalogue dan Panitia Pemilihan melakuan proses pemilihan melalui e-Tender dengan mengundang calon penyedia dari DRJM. Keempat, proses pembayaran terintegrasi dengan SAP khusus. Kelima, monitoring pengadaan barang dan jasa sesuai penggunaan e-Procurement.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d