google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idAA-" UNTUK OBLIGASI JATUH TEMPO TPIA Langsung ke konten utama

PEFINDO TEGASKAN PERINGKAT "idAA-" UNTUK OBLIGASI JATUH TEMPO TPIA


PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) telah menegaskan peringkat "idAA-" untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2018 Seri A PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) senilai Rp100 miliar yang akan jatuh tempo pada 1 Maret 2021. Perusahaan berencana membayar Obligasi yang akan jatuh tempo tersebut dengan kas internal. Per 30 September 2020, Perusahaan memiliki kas dan setara kas senilai USD516 juta.

Analis PEFINDO, Umar Hareddy dan Niken Indriarsih mengatakan bahwa, Efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan. Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia, adalah sangat kuat. Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.

"Peringkat tersebut mencerminkan pandangan kami mengenai posisi terdepan Perusahaan dalam industri petrokimia dalam negeri yang didukung oleh sinergi dengan partner strategis, operasi yang terintegrasi secara vertikal dengan fasilitas pendukung yang memadai, dan likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang kuat. Namun, sensitivitas terhadap siklus industri dan risiko terhadap volatilitas marjin antara biaya bahan baku dengan harga produk petrokimia, serta risiko yang terkait dengan ekspansi fasilitas petrokimia, dan perlindungan arus kas yang memadai membatasi peringkat Perusahaan, dalam pandangan kami,"teranganya.

TPIA merupakan produsen petrokimia yang beroperasi secara terintegrasi, menyediakan olefina, poliolefina, monomer stirena, butadiena, methyl tertiary-butyl-ether (MTBE), dan butene-1. Perusahaan memiliki satu-satunya naphtha cracker dan fasilitas produksi monomer stirena, butadiena, MTBE, dan butene-1 di dalam negeri. Naphtha cracker milik Perusahaan memiliki kapasitas produksi 2,138 kilo ton per tahun (KTA), fasilitas produksi polietilena dengan kapasitas 736 KTA, fasilitas produksi monomer stirena dengan kapasitas 340 KTA, fasilitas produksi polipropilena dengan kapasitas 590 KTA, fasilitas produksi butadiena dengan kapasitas 137 KTA, fasilitas produksi MTBE dengan kapasitas 128 KTA, dan fasilitas produksi butene-1 dengan kapasitas 43 KTA.

Pada tanggal 30 September 2020, saham Perusahaan dimiliki oleh PT Barito Pacific Tbk (41,9%), SCG Chemicals Co. Ltd. (30,6%), Prajogo Pangestu (15,1%), Marigold Resources Pte. Ltd. (4,8%), dan publik (7,6%).(end/as)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Can...

Gelar RUPS, Pemegang Saham Setujui Rencana PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) Jalankan Bisnis Baru

PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) menyampaikan bahwa perseroan telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 16 November 2022. Corporate Secretary WAPO, Iwan Setiawan, MH menuturkan, bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Telah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 1.015.870.100 saham atau 81,86% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan yang berlaku. "Hasilnya, pemegang saham telah menyetujui agenda yang diusung Perseroan yakni akan menjalankan bidang usaha baru sesuai POJK.17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha." ujarnya. Seperti diketahui, emiten Perdagangan dan Industri ini berencana menjalankan bidang usaha baru. Perseroan akan menambah 3 kegiatan bidang usaha berupa Air Minum Dalam Kemasan (KBLI 46334), Minuman Isotonik (KBLI 46334), Air Minum Isi Ulang (KBLI 11052). "Rencana Perub...