google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo WIKA Tangguh di Tengah Pandemi, Analis : Diversifikasi Jadi Kunci Langsung ke konten utama

WIKA Tangguh di Tengah Pandemi, Analis : Diversifikasi Jadi Kunci


Analis Panin Sekuritas, Ishlah Bimo Prakoso menilai diversivikasi proyek-proyek PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menjadi salah satu faktor yang membuat perseroan dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.

"Proyek WIKA terdiversifikasi, artinya proyek yang ada itu tidak berat pada satu proyek saja. Misal, tidak hanya di jalan tol atau energi saja, WIKA lumayan terdiversifikasi proyeknya," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (9/11/2020).

Secara regional, sambungnya, sejumlah proyek WIKA yang tersebar di sejumlah daerah di luar Pulau Jawa jga menambah daya saing di bidang konstruksi.

Selain itu, Bimo juga mengatakan, kinerja WIKA juga terbantu oleh anak usahanya yang memiliki banyak inovasi bisnis dalah satunya adalah Wijaya Karya Beton.

“Itu [WIKA Beton] kan dia juga nggak cuma produksi beton tapi dia juga ada jasa instalasi pemasangan betonnya, terus juga mengembangkan rumah Wika Beton. Dari inovasi memang cukup oke dibantu oleh anak usahanya," katanya.

Sementara itu, Ekonom dan pendiri LBP institute, Lucky Bayu Purnomo mengatakan dalam rangka menjaga kinerja, WIKA harus memulai untuk menjajaki proyek-proyek di luar negeri.

Untuk itu WIKA dapat menyasar negara-negara yang ekonominya sudah pulih, terutama negara berkembang karena WIKA dapat menjadi leader proyeknya dibandingkan di negara maju yang pesaingnya cukup ketat," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada kuartal III/2020, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba sebesar Rp141 miliar.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan laba tersebut didukung oleh penjualan sebesar Rp10,38 triliun.

Menurutnya, capaian tersebut mencerminkan kemampuan perseroan untuk tetap bekerja di tengah tantangan pandemi yang terjadi sejak awal tahun.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...