google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Unilever Indonesia Tbk Akan Bagikan Dividen Akhir Tahun Ini Langsung ke konten utama

PT Unilever Indonesia Tbk Akan Bagikan Dividen Akhir Tahun Ini


Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mengumumkan akan membagikan dividen interim pada penghujung tahun ini.

Berdasarkan pengumuman pemberitahuan perseroan kepada para pemegang saham yang diterbitkan di harian Bisnis Indonesia edisi Senin (23/11/2020), UNVR menyatakan akan membagikan dividen interim sebesar Rp87 untuk pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham per 2 Desember 2020.

Realisasi tersebut setara dengan pembagian dividen interim seluruhnya sejumlah Rp3,32 triliun kepada total pemegang 38,15 miliar unit saham perseroan yang beredar. 

Pembagian dividen interim ini berasal dari saldo laba periode 30 Juni 2020. Pada periode tersebut, UNVR mencatat laba bersih Rp3,62 triliun. Hal ini berarti rasio pembagian dividen atau dividend payout ratio adalah sebesar 91,6 persen.

Berdasarkan catatan Bisnis, UNVR memang memberikan dividen interim setiap tahunnya untuk kinerja tahun berjalan hingga pertengahan semester.

Berdasarkan kalender dividen di laman resmi Unilever Indonesia, dalam sepuluh tahun terakhir, nilai dividen interim per saham yang dibagikan tahun ini merupakan yang terkecil selama 10 tahun terakhir.

Terakhir kali pada 2019, perseroan membagikan dividen interim sebesar Rp430 ditambah dengan dividen final sebesar Rp107. Sedangkan terakhir kali perseroan membagikan dividen interim dengan jumlah terkecil adalah pada 2010 yakni sebesar Rp100 ditambah dengan dividen final sebanyak Rp344.

Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, apakah pembagian ini kemungkinan akan berdampak pada kinerja fundamental dan pergerakan sahamnya?

Analis Ciptadana Sekuritas Muhammad Fariz mengatakan sebenarnya keuntungan yang didapatkan perseroan pada tahun ini masih dalam posisi stabil.

“Saya rasa dividend payout kalau pun turun masih wajar di saat uncertainty masih tinggi karena pandemi,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (23/11/2020).

Di sisi lain, kompetisi antar pemain di sektor konsumer juga cukup ketat karena daya beli masih rendah sehingga wajar bagi perusahaan untuk menyimpan uang tunai dalam jumlah yang besar.

Dilihat dari kinerja sahamnya pun, Fariz mengatakan pergerakan saham UNVR masih akan positif dalam jangka panjang.

“Soalnya EPS [earning per share] masih bisa better dari 2017 dan share price juga masih jauh di bawah. Masih ada ruang untuk naik [harga saham UNVR],” terangnya.

Dengan demikian, sekuritas masih merekomendasikan beli saham UNVR dengan target harga Rp10.880.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...