Kinerja emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mulai pulih di kuartal ketiga 2020. Pendapatan MAPI mampu meningkat di tengah penerapan sosial berskala besar (PSBB) yang masih berlanjut di Jakarta.
"Pemulihan penjualan terlihat di semua sektor usaha, sementara penjualan digital terus meningkat secara signifikan, didukung oleh MAPEMALL, Zara, PlanetSports dan Digimap," ungkap VP Investor Relations & Corporate Communications Ratih D. Gianda dalam siaran pers, Rabu (25/11).
Di kuartal ketiga 2020, penjualan MAPI meningkat 62,1% secara kuartalan atau quarter on quarter (qoq) menjadi Rp 3,4 triliun. Pencapaian ini meningkat dibanding kuartal kedua 2020 yang tercatat Rp 2,1 triliun. Dengan adanya peningkatan ini, margin laba kotor MAPI terkerek signifikan 450 bps menjadi 40,2% dari 35,7% di kuartal sebelumnya.
Walaupun mengalami peningkatan dari sisi top line, MAPI masih menanggung rugi usaha hingga Rp 128,9 miliar di kuartal ketiga 2020. Akan tetapi, rugi usaha ini memang lebih mini dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai Rp 492,3 miliar. Sementara itu, rugi bersih MAPI di kuartal ketiga tercatat Rp 216,7 miliar. Jumlah ini juga menipis dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai Rp 483,1 miliar.
Lebih lanjut Ratih menjelaskan, laba MAPI tertekan di kuartal ketiga 2020 setelah melaksanakan pengurangan jumlah inventory pasca-penutupan gerai-gerai pada kuartal kedua. Di sisi lain, terdapat kenaikan pada biaya supply chain karena pandemi, serta biaya tenaga kerja jangka pendek karena reorganisasi back office. Investasi jangka panjang dalam bisnis digital termasuk MAP Club dan strategi 2021 Unified Retail MAP, ikut mempengaruhi penurunan laba di kuartal tersebut.
Walaupun demikian, margin dan penjualan kuartal ketiga telah melampaui ekspektasi internal perusahaan, dengan inventory merchandise yang lebih baru menjelang musim liburan di kuartal keempat.
Selain itu, penjualan melalui kanal e-commerce juga tumbuh mencapai tiga digit. Kanal e-commerce yang dimaksud baik melalui MAPEMALL, beberapa platform mono-brand, market place, maupun layanan pemesanan Chat and Buy.
MAPI meyakini penjualan digital tetap menjanjikan setelah dibukanya kembali gerai-gerai. Ini didukung oleh targeted shopper marketing melalui MAP Club, dan peluncuran produk eksklusif di seluruh platform Sports, Fashion, dan F&B.
Kendati kondisi belum akan kembali dalam keadaan normal, MAPI melihat tantangan jangka pendek ini sebagai peluang jangka panjang. Pihaknya menjadi punya kesempatan untuk berhenti sejenak, menata kembali dan melakukan transformasi model usaha dengan pendekatan Unified Retail yang berpusat pada program MAP Club.
"Reorganisasi ini merupakan cara baru dalam melayani pelanggan melalui berbagai kanal sesuai pilihan dan kenyamanan mereka. Pada prinsipnya, belanja untuk semua kapan pun, di mana pun pelanggan inginkan, baik melalui kanal fisik atau digital," imbuh Ratih.
Sepanjang Januari hingga September 2020, MAPI membukukan penjualan bersih Rp 10,2 triliun atau menurun 34% secara year on year (yoy). Akan tetapi, penjualan e-commerce MAPI membukukan pertumbuhan drastis hingga 394% yoy.
Tekanan dari sisi penjualan bersih ini memberatkan bottom line-nya hingga mencatatkan rugi bersih Rp 672,5 miliar pada sembilan bulan pertama 2020. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya MAPI masih bisa mencatatkan laba hingga Rp 812,9 miliar.
Sumber: KONTAN
Komentar
Posting Komentar