Pengembang properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) di triwulan III 2020, membukukan pertumbuhan Aset sebesar 11,85% menjadi Rp60,89 triliun dibandingkan periode sama tahun 2019 yakni Rp54,44 triliun. Dengan demikian anggota kelompok Sinar Mas Land tersebut sudah membukukan pertumbuhan Aset sekitar 70% dalam lima tahun terakhir (FY2015 Rp36,02 triliun.).
"BSDE sebagai pengembang properti terbesar di Indonesia, selalu berupaya memperkuat fundamental Perseroan dan memberikan nilai lebih kepada pemangku kepentingan, terutama para pemegang saham. Hal ini kami wujudkan melalui pertumbuhan secara berkesinambungan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent)." papar Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk.
Pertumbuhan Aset tersebut tidak lepas dari strategi Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan melakukan efisiensi di masa pandemi. Dengan demikian, jika perekonomian pulih, BSDE dapat memaksimalkan momentum pertumbuhan. Perkuatan struktur permodalan dilakukan dengan menerbitkan saham baru dan obligasi global yang dilakukan pada semester I-2020 lalu. Dana yang diperoleh, selain digunakan untuk memperkuat struktur modal, juga dialokasikan untuk pengembangan proyek dan infrastruktur, serta cadangan dana operasional.
"Dengan posisi Kas dan setara kas yang mencapai Rp10,88 triliun dan rasio utang terhadap modal (gearing ratio) sebesar 20,56%, BSDE memiliki ruang yang cukup dan aman untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan."jelas Hermawan Wijaya.
Pada akun Liabilitas Jangka Pendek terdapat kenaikan 90,06% dari Rp6,16 triliun pada triwulan III-2019 menjadi Rp11,71 triliun pada triwulan III 2020, Kenaikan tersebut bersumber dari timbulnya utang obligasi senilai Rp5,08 triliun. Kenaikan Uang muka diterima sebesar 6,39% dari Rp3,82 triliun pada triwulan III-2019 menjadi Rp4,07 triliun pada triwulan III-2020, juga berkontribusi kepada kenaikan akun Liabilitas Jangka Pendek. Dengan kata lain, kedua akun tersebut merupakan katalis utama pergerakan akun Liabilitas Jangka Pendek pada periode triwulan III-2020.
Sebagai perusahaan properti terbesar di Indonesia, BSDE memiliki tanah yang belum dikembangkan (landbank) sebesar 3. 817 ha. Lahan tersebut tersebar di berbagai proyek di kota-kota besar Indonesia. BSD City sebagai kota mandiri terbesar di Indonesia tercatat memiliki cadangan tanah terbesar yakni 2.121 ha.
"Kesediaan cadangan lahan yang luas dan posisi Kas dan setara kas yang mencapai Rp10,88 triliun menjadi modal utama bagi Perseroan untuk mendukung keberlanjutan proyek-proyek yang telah berjalan." tutup Hermawan Wijaya. (end)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar