PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) ingin mengurangi beban keuangan. Caranya dengan mengupayakan pelunasan utang agar beban berkurang. Dengan cara itu, AISA berharap kinerja bisnisnya perlahan pulih.
Mengutip laporan keuangan AISA di semester pertama tahun 2020, tercatat pendapatan bersih mengalami penurunan namun bottomline AISA mulai menguat. Dari segi penjualan bersih, AISA memperoleh Rp 596,96 miliar di semester pertama tahun ini atau turun 3,27% secara tahunan.
"Penjualan di semester pertama turun karena bisnis makanan ringan terpukul saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlangsung. Namun masuk kuartal ketiga ini sudah berangsur normal," ujar Lim Aun Seng, Direktur Utama AISA dalam paparan publik virtual, Rabu (30/9). Sementara beban pokok penjualan juga ikut menurun 2,28% secara tahunan menjadi Rp 433,67 miliar di paruh pertama tahun ini.
Sehingga laba kotor yang diperoleh AISA sampai dengan akhir Juni 2020 senilai Rp 163,29 miliar atau turun 6,02% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 173,76 miliar. Perolehan keuntungan AISA tersendat dengan besarnya beban usaha AISA di enam bulan pertama tahun ini yang sebanyak Rp 180,94 miliar.
Jumlah beban usaha tersebut mengalami penyusutan dibandingkan di saat semester pertama tahun lalu yang mencapai Rp 182,22 miliar. Selain itu, AISA juga mencatatkan penghasilan lainnya yang sebagian besar berasal dari selisih antara liabilitas yang diakhiri dan pelunasan sebanyak Rp 94,52 miliar.
Hal tersebut membantu AISA mengurangi kerugian. AISA mencatat rugi bersih pada semester pertama tahun ini Rp 33,93 miliar. Rugi bersih tersebut menyusut 44,5% dibandingkan rugi bersih semester pertama tahun lalu Rp 61,17 miliar.
Mengenai proyeksi bisnis hingga akhir tahun ini, Lim mengaku sulit memprediksinya dan belum akan membeberkannya saat ini. "Mohon maaf belum bisa memaparkannya, kami masih fokus untuk menstabilkan keuangan perusahaan," katanya.
Lebih lanjut, ia bilang, walau tren penjualan AISA setiap bulan sudah dirasakan kondusif namun setiap bulan pula AISA menerima beban bunga hingga Rp 10 miliar. Hal ini menjadikan manajemen terus mengupayakan private placement agar mengurangi beban keuangan perseroan yang besar.
Harapan manajemen setelah lima tahun dari sekarang, perusahaan sudah bisa menikmati profit. Lantaran masih mempunyai beban keuangan yang besar, AISA mengaku tidak akan ekspansif sampai keuangan mereka stabil sehingha opsi pengembangan bisnis atau peluncuran produk baru tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Sumber: kontan
Komentar
Posting Komentar