Emiten cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) meraih laba bersih sebesar Rp89,98 miliar hingga kuartal III/2020, meningkat sebesar 37,37% dari Rp65,50 miliar pada tahun sebelumnya.
Emiten yang terletak di Deli Serdang Sumut ini membukukan penjualan sebesar Rp344 miliar pada kuartal III tahun 2020. Nilai itu meningkat sebesar 29% jika dibandingkan dengan kuartal III tahun 2019 sebesar Rp 267,21 miliar.
Margin laba kotor berada di angka 41,17 % dengan nilai sebesar Rp 142,63 miliar dan margin laba bersih sebesar 25,98 %. Lonjakan laba yang dicapai MARK tidak lepas dari peningkatan permintaan produksi sarung tangan di era pandemi Covid-19.
"Pencapaian Laba ini didukung dengan strategi produksi dan efisiensi Perseroan sepanjang kuartal III tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19. Selama pandemi Covid-19 ini, permintaan akan sarung tangan kesehatan berada pada tingkat permintaan yang belum pernah dialami sebelumnya,” papar Presiden Direktur MARK Ridwan Goh, Senin (26/10/2020).
Lonjakan permintaan sarung tangan saat pandemi membuat produsen cetakan sarung tangan MARK tidak menunda lama untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 700.000 unit per bulan, menjadi 800.000 unit per bulan.
MARK akan menambah kapasitas produksi pada 2021 menjadi sekitar 1,1 juta unit per bulan. Kapasitas produksi bahkan akan ditingkatkan hingga mencapai 1,8 juta unit per bulan pada awal 2022. Peningkatan produksi didukung oleh pabrik kedua yang baru dibangun di desa Dalu, Tanjung Morawa.
Saat ini MARK sudah mengantongi kontrak senilai US$52 juta untuk pengapalan pada 2021. Kontrak tersebut datang dari Malaysia, China, Thailand, Vietnam, Afrika Selatan dan Amerika Serikat. Beberapa kontrak tersebut bahkan sudah diterima dalam bentuk down payment.
MARK optimis kapasitas akan tumbuh dengan CAGR sebesar lebih dari 44% sampai tahun 2022 sesuai dengan proyeksi permintaan pasar. Sehubungan dengan pembangunan pabrik baru, MARK akan melakukan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp150 miliar.
Angka tersebut sudah mencakup biaya untuk mendirikan bangunan, pembelian mesin serta instalasi mesin. Untuk pabrik baru tersebut direncanakan mulai ground breaking pada kuartal IV/2020 ini, sedangkan untuk bangunan fisik diperkirakan akan selesai pada kuartal I/2021.
Dengan kinerja perseroan yang positif pada kuartal III ini, Ridwan Goh yakin bahwa penjualan dan laba MARK tahun ini akan jauh melampaui target awal perseroan.
Sumber: BISNIS
Komentar
Posting Komentar