google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Marketing sales CTRA dan SMRA naik ratusan persen di kuartal III, ini saran Maybank Langsung ke konten utama

Marketing sales CTRA dan SMRA naik ratusan persen di kuartal III, ini saran Maybank



Hasil pra penjualan alias marketing sales emiten properti mulai meningkat di periode Juli hingga September tahun ini dibanding kuartal sebelumnya. Namun jika dihitung selama sembilan bulan di tahun ini, hasil pra penjualan dibanding periode sama tahun lalu memang masih menurun. 

Salah satu emiten properti yang melaporkan kenaikan hasil marketing sales adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Maybank Kim Eng Sekuritas dalam riset 9 Oktober 2020 melaporkan, hasil marketing sales CTRA pada kuartal III tahun ini tumbuh kuat 101% secara kuartal on kuartal menjadi Rp 1,75 triliun.

Aurellia Setiabudi Analis Maybank Kim Eng Sekuritas dalam riset menyebutkan, pra penjualan CTRA selama sembilan bulan di tahun ini mencapai Rp 3,77 triliun turun 9% secara year on year (yoy). Realisasi hasil pra penjualan ini memenuhi 83% dari target penjualan tahun ini yang telah direvisi yakni sebesar Rp 4,5 triliun. 

"Kontribusi tertinggi dari proyek residensial rumah tapak di daerah pinggiran kota Jakarta," terang Aurellia dalam riset 9 Oktober 2020. Memasuki kuartal IV tahun ini, CTRA akan melanjutkan fokusnya pada proyek-proyek baru. 

CTRA akan meluncurkan cluster baru di Makassar. "Dengan pencapaian presales di sembilan bulan di tahun ini yang cukup kuat, CTRA kemungkinan besar akan melampaui target Rp 4,5 triliun di tahun ini," pendapat Aurellia dalam riset. Karena alasan tersebut, ia menyarankan beli saham CTRA dengan target harga di Rp 1.000 per saham. 

Hasil pra penjualan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) tak kalah bagus. SMRA melaporkan hasil prapenjualan di kuartal III tahun ini tumbuh 253% secara QoQ menjadi Rp 903 miliar. Tapi jika secara YoY pra penjualan SMRA di kuartal III-2020 masih lebih rendah 20% dari Rp 1,12 triliun di kuartal III tahun 2019. 

Secara total selama sembilan bulan di tahun ini, hasil marketing sales SMRA mencapai Rp 2,01 triliun atau turun 40% secara YoY. Angka marketing sales SMRA memenuhi 81% dari target yang telah direvisi oleh manajemen di tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun. 

Kalau hitungan Aurellia, SMRA bisa mengantongi marketing sales Rp 3,11 triliun di tahun ini. Artinya SMRA telah memenuhi 65% dari estimasi prapenjualan Maybank Kim Eng di tahun ini. 

SMRA akan meluncurkan beberapa proyek baru. Aurellia menyebut, proyek baru ini berdampak signifikan di kuartal III tahun ini. Ada beberapa proyek SMRA seperti di Serpong, Bandung, Bekasi berkontribusi terhadap pencapaian marketing sales di kuartal III. 

Memasuki kuartal IV tahun ini, SMRA akan meluncurkan proyek greenfield yang sangat dinanti-nantikan. Proyek tersebut terletak di Bogor dan Jakarta Selatan. "Kami berharap pemesanan pra-penjualan yang tinggi dari peluncuran ini," kata Aurellia. 

Jika sukses, SMRA dapat melampaui target prapenjualan manajemen. Sebab di kuartal IV tahun ini, Maybank Kim Eng menargetkan SMRA bisa mengantongi marketing sales Rp 1,1 triliun. 

Aurellia masih mempertahankan rekomendasi Buy saham SMRA dengan target harga di Rp 850. 

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...