PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap II Tahun 2020 dengan jumlah pokok Rp 600 miliar.
Ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan III dengan target dana yang dihimpun sebanyak Rp 5 triliun.
Obligasi senilai Rp 500 miliar akan dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment), sedangkan sisanya dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Obligasi ini memiliki jangka waktu tiga tahun dengan tingkat bunga tetap 8,20% per tahun.
Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sekali sejak tanggal emisi, yakni 4 November 2020. Dengan begitu, pembayaran bunga pertama jatuh pada tanggal 4 Februari 2021.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang diberikan TPIA, Selasa (13/10), setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dana hasil penerbitan obligasi ini seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja.
Masa penawaran untuk obligasi ini bakal berlangsung pada 26-27 Oktober 2020. Kemudian, tanggal penjatahan pada 2 November 2020.
Selanjutnya, pengembalian uang pemesanan beserta distribusi obligasi secara elektronik jatuh pada tanggal 4 November 2020. Obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 November 2020.
Dalam menjalankan penerbitan obligasi ini, TPIA , anggota indeks Kompas100 ini, menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dan PT CIMB Niaga Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.
Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara Tbk berperan sebagai wali amanat. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menyematkan peringkat idAA- untuk obligasi yang dikeluarkan TPIA ini
Sebagai informasi, per Juni 2020, TPIA memiliki aset US$ 3,29 miliar yang terdiri dari liabilitas US$ 1,57 miliar dan ekuitas US$ 1,72 miliar.
Sementara itu, kinerja TPIA di semester 1-2020 sebenarnya kurang menggembirakan. Pendapatan perusahaan turun 20,34% secara year on year (yoy) menjadi US$ 839,28 juta dari sebelumnya US$ 1,05 miliar.
Dari segi bottom line, TPIA juga mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 40,123 juta. Padahal di paruh pertama 2019, perusahaan masih mencetak laba bersih US$ 33 juta.
Sumber: KONTAN
Komentar
Posting Komentar