Bank Mandiri menggenjot pemanfaatan transaksi digital di daerah dengan aktif mengenalkan standardisasi pembayaran digital menggunakan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) mulai sektor pendidikan hingga UMKM.
"Kami tentu akan mengacu pada kearifan lokal agar dapat juga mendukung pengembangan industri potensial di masing-masing wilayah," kata Regional CEO Bank Mandiri Jakarta I Teuku Ali Usman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Optimalisasi pengenalan QRIS kali ini menyasar Provinsi Banten untuk memperkuat lini layanan dan produk perbankan digital.
Bank BUMN ini mencatat hingga Agustus 2020 lebih dari 275 ribu pengguna kanal elektronik yang telah terintegrasi dengan sistem pembayaran digital Bank Mandiri dengan volume transaksi sebesar 98 juta senilai Rp3,7 triliun di Banten.
Implementasi QRIS, lanjut dia, dilakukan di pesantren, sekolah, bank perkreditan rakyat, koperasi, pengelolaan perumahan, yayasan sosial, rumah ibadah serta pedagang di berbagai pusat perbelanjaan dan UMKM dengan jumlah melebihi 25 ribu QRIS di kawasan Banten.
Implementasi itu diharapkan dapat memudahkan masyarakat melakukan berbagai transaksi termasuk pembayaran.
Bank Mandiri juga memasyarakatkan sejumlah platform perbankan digital seperti layanan pembukaan rekening tabungan secara online, uang elektronik hingga agen Mandiri.
Di provinsi itu ada 780 UMKM menjadi agen sehingga masyarakat bisa dengan mudah membuka rekening atau melakukan transaksi finansial tanpa perlu datang ke kantor cabang. (end/ant)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar