Emiten pertambangan mineral PT Aneka Tambang Tbk., berhasil mendapatkan kenaikan outlook seiring dengan pertumbuhan proyeksi positif kinerja yang tercermin dari pencapaian semester I/2020.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengumumkan kenaikan outlook terhadap emiten berkode saham ANTM itu dan Obligasi Berkelanjutan I Aneka Tambang Tahun 2011 dari idA beroutlook negatif menjadi idA outlook positif.
Periode pemeringkatan itu berlaku pada 10 September 2020 hingga 1 September 2021.
Adapun, Pefindo menyebut bahwa kenaikan outlook didukung oleh pertumbuhan proyeksi positif kinerja komoditas utama ANTM terutama dari segmen operasi logam mulia dan pemurnian serta segmen operasi nikel.
Hal itu tercermin dari pencapaian kinerja perseroan pada enam bulan pertama tahun ini. ANTM mengantongi pendapatan sebesar Rp9,23 triliun. Adapun, emas masih menjadi kontributor terbesar penjualan dengan kontribusi 69 persen terhadap total penjualan, yaitu sebesar Rp6,41 triliun.
Kendati pendapatan itu turun 33,32 persen secara tahunan, laba usaha segmen operasi Logam Mulia dan Pemurnian pada enam bulan pertama tahun ini melejit 111 persen menjadi sebesar Rp495,16 miliar dibandingkan dengan Rp234,94 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, untuk segmen operasi nikel laba operasi berada di kisaran Rp333,64 miliar. Pada kuartal II/2020, laba usaha segmen nikel ANTM tumbuh signifikan sebesar Rp263,06 miliar, dibandingkan dengan Rp70,58 miliar pada kuartal I/2020.
Pertumbuhan kinerja di segmen itu terutama didukung oleh kenaikan volume penjualan feronikel pada kuartal II/2020 sejalan dengan pemulihan aktivitas perdagangan internasional dan tren kenaikan harga nikel global.
Adapun, peningkatan outlook peringkat terhadap ANTM juga didukung prospek pengelolaan biaya tunai operasi perseroan yang efisien.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa di tengah kondisi new normal pandemi Covid-19 saat ini, perseroan memiliki komitmen yang kuat dalam penerapan protokol kesehatan di setiap area kerja tambang, pabrik pengolahan, dan perkantoran.
“Implementasi protokol kesehatan yang ketat tersebut sejalan dengan upaya Antam dalam menjaga kesinambungan jalannya operasi produksi, penjualan, dan pengembangan perusahaan serta mendukung kesinambungan jalannya kegiatan ekonomi daerah di sekitar wilayah operasi perseroan,” ujar Kunto seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin (14/9/2020).
Sumber: Bisnis
Komentar
Posting Komentar