google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham MAIN, RALS, BBRI, INDY oleh MNC Sekuritas 12 Agustus 2020 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham MAIN, RALS, BBRI, INDY oleh MNC Sekuritas 12 Agustus 2020


MNC Daily Scope Wave

12 Agustus 2020


IHSG kembali ditutup menguat 0,6% ke level 5,190 dan sempat berada pada level tertingginya di 5,201. Penguatan IHSG diiringi dengan peningkatan volume dan saat ini IHSG sudah berada di atas MA20 dan MA60. Dengan tertembusnya resistance 5,187, maka selanjutnya IHSG akan cenderung menguat dengan menguji kembali area 5,200-5,230. Namun, tetap waspadai akan adanya koreksi IHSG yang akan mengarah ke area 5,020-5,110.

Support: 5,130, 5,050

Resistance: 5,200, 5,280


MAIN - Buy on Weakness (635)

Pada perdagangan kemarin (11/8), MAIN menguat signifikan 6,7% ke level 635, pergerakan MAIN telah menembus resistance 605 dan diiringi dengan volume yang besar. Kami memperkirakan pergerakan selanjutnya MAIN akan menguji resistance krusialnya di 705 untuk membentuk wave (C), namun demikian tetap waspadai apabila MAIN tidak sanggup menembus resistance dan kembali terkoreksi ke bawah 545.

Buy on Weakness: 600-625

Target Price: 670, 740

Stoploss: below 580


RALS - Spec Buy (625)

Pergerakan RALS cenderung menguat pada perdagangan kemarin (11/8) dengan volume yang lebih kecil daripada perdagangan sebelumnya. Kami memperkirakan RALS sedang berada di wave [iv] dari wave C, sehingga pergerakan RALS akan cenderung terkoreksi namun relatif terbatas. Setelah terkonfirmasi membentuk wave [iv], maka RALS dapat berbalik menguat kembali.

Spec Buy: 595-620

Target Price: 670, 725

Stoploss: below 535


BBRI - Buy on Weakness (3,190)

Kemarin (11/8), BBRI menguat 1,9% disertai dengan adanya kenaikan volume. Selama tidak terkoreksi kembali ke bawah 2,970, maka posisi BBRI saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave C, sehingga BBRI berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 3,100-3,150

Target Price: 3,250, 3,400

Stoploss: below 2,970


INDY - Sell on Strength (1,085)

Kemarin (11/8), INDY terkoreksi 2,3% dan ditutup ke level 1,085. Kami memperkirakan selama INDY tidak mampu menguat kembali di atas 1,130, maka posisi INDY saat ini sudah berada di akhir wave 5 dari wave (C) dari wave [A]. Hal ini berarti penguatan INDY akan cenderung terbatas dan rentan untuk terkoreksi, adapun level koreksi INDY diperkirakan berada pada area 850-950.

Sell on Strength: 1,085-1,110


Disclaimer On

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...