google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham IPTV | RENCANA PRIVATE PLACEMENT IPTV DISETUJUI Langsung ke konten utama

Saham IPTV | RENCANA PRIVATE PLACEMENT IPTV DISETUJUI

IQPlus, (29/07) - PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) berencana malaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang biasa disebut Private Placement. Rencana tersebut telah disetujui pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar secara virtual di MNC Conference Hall, Jakarta, Selasa (28/7). 

"Terkait rencana PMTHMETD, sudah mendapat restu dari pemegang saham. Namun, nanti akan dibahas lebih lanjut dalam RUPS selanjutnya di tanggal 7 Agustus 2020 mendatang,"ujar gus Mulyanto, Direktur MNC Vision, dalam acara virtual tersebut.

Diketahui, IPTV bakal melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3.522.484.818 saham dengan nilai nominal Rp 100 atau maksimal 10% dari jumlah saham. Adapun dana hasil PMTHMETD itu akan digunakan untuk meningkatkan struktur permodalan dan keuangan perseroan serta mendukung pertumbuhan jumlah pelanggan yang berkelanjutan termasuk tidak terbatas pada bisnis internet protokol TV dan layanan digital streaming.

Dalam kesempatan yang sama Presiden Direktur MNC Corporation, Harry Tanoesoedibjo (HT) menegaskan bahwa, Perusahaan tidak akan melakukan Rights Issue melainkan PMTHMETD atau Private Placement. Adapun batas penerbitan saham dalam aksi korporasi ini maksimal 10% dari jumlah saham dan saat ini proses penerbitan serta sahamnya masih melalui negosiasi dengan pihak terkait.

"Kami lalukan Private Pacement yah, bukan Rights Issue. Kalau merujuk pada aturan OJK, batas maksimal adalah 10% dan itulah yang nanti ditransaksikan kepada investor,"jelasnya.

Sebagai informasi saja bahwa, dalam aksi korporasi kali ini pemegang saham perseroan akan relatif kecil terdilusi kepemilikanya, secara proporsional itu sebanyak-banyaknya 9,09%. (end/as)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...