google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham INAF | INDOFARMA SIAP JADI TULANG PUNGGUNG ALKES NASIONAL Langsung ke konten utama

Saham INAF | INDOFARMA SIAP JADI TULANG PUNGGUNG ALKES NASIONAL


IQPlus, (28/07) - Manajemen PT Indofarma Tbk (INAF) saat ini tengah menggenjot semua lini bisnisnya agar selalu tumbuh. Pihaknya tak ingin melihat pertumbuhan hanya dari bisnis farma semata.

"Kita punya tiga yaitu Farma, Alat Kesehatan (Alkes) dan satu lagi itu Herbal. Saat ini porsi paling besar masih Farma, kedepan kita ingin semuanya tumbuh merata,"kata Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto, di acara launcing produk dan webinar dalam rangka Hari Jadi ke-102 Indofarma.

Didepan Induk Usahanya, PT Bio Farma (Persero) Tbk, INAF berharap Perusahaan bisa menjadi tulang punggung alat kesehatan (alkes) nasional. Hal itu diwujudkan dengan diluncurkannya enam produk baru alat kesehatan oleh Indoframa yakni, masker INA Mask, hand sanitizer CLIND, alat pemeriksaan kesehatan mandiri Teledoc, emergency ventilator INAVENT, alat untuk mengukur komposisi tubuh Indofarma InBody Test, dan mesin untuk cuci darah (hemodialisa) Hemodind.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Indofarma, Herry Triyatno mengungkapkan jika pada tahun ini persseroan memang akan menggenjot kinerja dengan mengencangkan penjualan alat kesehatan. Ini dilakukan untuk merubah protofolio perseroan yang tadinya lebih besar di farmasi menjadi dominan di alkes.

"Indofarma, kita pelan-pelan tingkatkan alkes. Penjualan di semester pertama total Rp447 miliar itu hampir 60% dari alkes. Di semester kedua kita harapkan terus meningkat penjualannya. Tapi farmasi juga akan meningkat karena kita di semester 3 dan 4 banyak dari pemerintah,"tegasnya.

Dirinya menuturkan bahwa keenam produk ini dihadirkan untuk melengkapi portofolio alkes perseroan. Ia pun berharap dengan adanyaa produk baru ini akan membuat kinerja perusahaan akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Ini untuk melengkapi produk yang ada di kita. Kita akan tambah terus produk baru, masih ada viral transport medium (VTM) sudah ada oem juga, kemudian rapid test, kemudian bahan baku untuk masker. Indofarma akan memperbaiki diri dengan melengkapi berbagia produk dan diharapkan jadi tulang punggung alkes nasional."

Ia juga menuturkan bahwa pihaknya masih optimis pada tahun ini akan membukukan untung meski di semester pertama masih mencatat kerugian. "Semoga kita survive, di 2018 kita rugi, di 2019 laba, di 2020 akan lebih baik. Kita juni masih merugi tipis, tapi dari Maret sampai juni penjualan meningkat. Akhir tahun kita optimis," pungkasnya. (end/as)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...