google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham BUMI | GELAR RUPS, BUMI UBAH SUSUNAN KEPENGURUSAN Langsung ke konten utama

Saham BUMI | GELAR RUPS, BUMI UBAH SUSUNAN KEPENGURUSAN


IQPlus (28/07) - Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya berhasil menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Demikian disampaikan Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, Dileep Srivastava, dalam keterangan tertulisnya.

Dileep mengatakan bahwa, dalam Rapat tersebut telah di setujui beberapa atau sekitar tujuh agenda yang diusung seperti persetujuan atas Laporan Pertanggungjawaban Direksi atas jalannya Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, pengesahan neraca dan perhitungan Laba/Rugi untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, penetapan penggunaan laba Perseroan, penunjukan Akuntan Publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, perubahan dan penetapan kembali susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Kemudian, pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk menerbitkan saham-saham baru sehubungan dengan pelaksanaan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang diterbitkan oleh Perseroan, sebagaimana telah memperoleh persetujuan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 7 Februari 2017. 

Dileep menegaskan, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan telah memenuhi kuorum kehadiran, yaitu dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 26.388.540.831 saham atau 39,295% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan yaitu sebesar 67.154.638.252 saham. "Sesuai dengan ketentuan dalam POJK No. 15 dan Pasal 11 ayat (1.d) Anggaran Dasar Perseroan untuk penyelenggaraan Rapat kedua ini, maka Rapat dinyatakan sah dan dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat Perseroan. Dan seluruh agenda memperoleh persetujuan para pemegang saham," katanya.

Di salah satu agendanya, pemegang saham BUMI menyepakati pengunduran diri komisaris Wayne Yao (Wen Yao) dan pengangkatan Benjamin Bao (Jianmin Bao) sebagai komisaris. Pengunduran diri dan pengangkatan tersebut berlaku efektif sejak tanggal ditutupnya rapat. Adapun untuk pengangkatan komisaris baru akan berlaku hingga RUPST 2022.

Dalam rapat, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan kembali  R. Eddie Junianto Subari sebagai komisaris. Pengangkatan tersebut berlaku efektif sejak tanggal ditutupnya rapat hingga RUPST tahun 2025.

Dengan demikian Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BUMI menjadi:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Nalinkant Amratlal Rathod
Komisaris Independen : Anton Setianto Soedarsono
Komisaris Independen : Kanaka Poeradiredja
Komisaris Independen :  Y.A Didik Cahyanto
Komisaris : R. Eddie Junianto Subari
Komisaris :  Thomas Myer Kearney
Komisaris : Jinping Ma
Komisaris Perseroan : Benjamin Bao

Dewan Direksi
Presiden Direktur : Saptari Hoedaja
Direktur :  Andrew C. Beckham
Direktur Independen : Dileep Srivastava
Direktur  : R.A. Sri Dharmayanti
Direktur : Linjun Zhang
Direktur :  Xuefeng Ruan
Direktur :  Yingbin Ian He

Sementara kata Dileep, pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan hanya memenuhi syarat kuorum kehadiran untuk mata acara pertama yaitu dihadiri oleh 40,346% pemegang saham yang mewakili 27.094.362.015 saham. "Pada mata acara kedua RUPSLB, persyaratan kuorum kehadiran sebesar 60% tidak terpenuhi. Perseroan akan segera mengumumkan tanggal penyelenggaraan RUPSLB ketiga untuk mata acara kedua ini, dengan kuorum yang direvisi sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,"ungkapnya. (end/as)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...