google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo SAHAM KLBF | KALBE UJI KLINIK OBAT HERBAL SEBAGAI IMUNOMODULATOR PADA PASIEN COVID-19 Langsung ke konten utama

SAHAM KLBF | KALBE UJI KLINIK OBAT HERBAL SEBAGAI IMUNOMODULATOR PADA PASIEN COVID-19



IQPlus, (12/06) -  PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mengambil bagian pada uji klinik terhadap obat herbal biodiversitas Indonesia sebagai produk imunomodulator herbal dalam penanganan pasien COVID-19 yang dikoordinasikan oleh konsorsium  

Menurut keterangan perseroan yang diperoleh Jumat,  2 produk yang akan mengikuti uji klinik ini yaitu produk berbahan dasar Cordyceps militaris dan kombinasi ekstrak yang terbuat dari ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung. Uji klinik ini merupakan kerjasama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kalbe, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI).Covid-19 Ristek/BRIN.

LIPI sebagai koordinator uji klinik obat Herbal Indonesia ini juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk melaksanakan uji klinik di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dengan didukung oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Puskes TNI dan Litbangkes Kemenkes. Pelaksanaan Uji Klinik dimulai tanggal 8 Juni 2020 dan diperkirakan akan selesai di Agustus 2020.

"Kalbe berkomitmen mendukung pemerintah melalui produk herbal Kalbe dalam mengatasi dan menanggulangi COVID-19, salah satunya melalui inovasi dan penelitian obat herbal sebagai imunomudulator dalam penanganan pasien COVID-19," ujar Sie Djohan, Direktur PT Kalbe Farma Tbk. 

"Kami melakukan kajian literatur terhadap produk herbal unggulan yang memiliki efektifitas, keamanan, dan memiliki nilai konten lokal serta ketersediaan bahan baku. Harapan kami produk herbal ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam membantu memperkuat imunitas tubuh dan bermanfaat untuk dapat tetap produktif di saat new normal ini,. lanjut Djohan. 

Sebelumnya, Kalbe telah memiliki produk berbasis bahan baku jamur Cordyceps militaris. Proses kultur jaringan, ekstraksi sampai dengan pembuatan produk berbasis jamur Cordyceps militaris dilakukan di Indonesia. Selama ini jamur Cordyceps dipercaya dapat menjaga sistem kekebalan tubuh dan mengobati gangguan pernapasan. Sebagai tanaman obat tradisional, cordyceps mengandung banyak nutrisi, seperti protein, asam amino esensial, peptida, vitamin (B1, B2, B12, E, K), asam lemak, dan mineral serta zat aktif cordycepin dan adenosine. 

Sedangkan produk lain yang digunakan dalam uji klinik adalah produk yang berasal dari kombinasi herbal, yang berbahan dasar ekstrak jahe merah, meniran, sambiloto dan sembung. Bahan herbal alami Indonesia yang telah dipercaya dapat menjaga daya tahan tubuh tubuh. Produk dengan kombinasi herbal ini segera akan diluncurkan ke konsumen bulan Juli 2020 mendatang. (end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...