google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo SAHAM CTRA | Prospek Saham CTRA terkait Peningkatan Marketing Sales Langsung ke konten utama

SAHAM CTRA | Prospek Saham CTRA terkait Peningkatan Marketing Sales

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil marketing sales PT Ciputra Development Tbk (CTRA) April - Mei 2020 masih cukup kuat meski sudah terimbas pandemi virus corona Covid 19. 

Analis Maybank Kim Eng Securities Aurellia Setiabudi dalam riset 9 Juni 2020 menjelaskan, dua proyek yang diluncurkan pada 20 April 2020 habis terjual. Bahkan penjualan pada Mei 2020 tumbuh lebih dari 50% secara month on month (mom). 

"CTRA berhasil menarik pembeli rumah dari luar Jakarta menggunakan peluncuran virtual digital," kata Aurellia. Selain itu, marketing sales pada bulan Mei 2020 bahkan lebih kuat dari April 2020 karena CTRA meluncurkan beberapa proyek yang menjadi persediaan. Hingga akhir tahun, CTRA diproyeksikan mengantongi marketing sales Rp 3,92 triliun. 

CTRA juga mendapat pemangkasan suku bunga hingga 200 bps dari 70% pinjaman yang diperoleh dari bank. "Biaya dana untuk pinjaman yang lebih rendah akan meningkatkan margin laba bersih CTRA sebesar 81%," kata Aurellia dalam riset. 

Penghematan biaya bunga ini akan membantu meningkatkan margin laba bersih 12% di tahun ini lebih tinggi dari tahun 2019 sebesar 11%. "CTRA berhasil menunda sebagian kecil pembayaran bunga di tahun 2020 ke tahun 2023 yang akan membantu meringankan arus kas," terang Aurellia. 

Perekonomian yang mulai dibuka kembali pada 20 Juni 2020 atau lebih awal dari harapan awal di kuartal III tahun 2020 akan menjadi sentimen positif bagi CTRA. "Ciputra akan melaporkan hasil penjualan setiap triwulan dan hasil penjualan di kuartal II tahun 2020 akan diumumkan pada 20 Juli 2020," terang Aurellia dalam riset. 

Bagi Aurellia, CTRA memiliki prospek jangka panjang yang tidak dapat ditandingi dari sisi merek. Ciputra bahkan mendapat tawaran dari pemilik tanah untuk mengembangkan proyek properti secara bersama-sama. "Dengan demikian, ekspansi bisnis CTRA tidak terbatas pada kapasitas neraca," kata dia dalam riset. 

Strategi Ciputra yang unik memungkinkan untuk meningkatkan RNAVnya sebesar 600%. Sementara net gearing CTRA akan lebih rendah dari tahun lalu menjadi 23,6% dari tahun 2019 sebesar 27,8%. 

Karena alasan tersebut Aurellia masih menyarankan beli saham CTRA di Rp 1.000 per saham. Hingga akhir tahun ini, pendapatan CTRA akan turun menjadi Rp 6,72 triliun turun dari tahun lalu sebesar Rp 7,61 triliun. Sedangkan laba bersih Ciputra sebesar Rp 822 miliar turun dari tahun lalu sebesar Rp 1,16 triliun.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...