google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham BNBR | BNBR PERCEPAT PENGEMBANGAN INDUSTRI SAAT PANDEMI COVID-19 Langsung ke konten utama

Saham BNBR | BNBR PERCEPAT PENGEMBANGAN INDUSTRI SAAT PANDEMI COVID-19

IQPlus, (25/06) - PT Bakrie & Brother TBk (BNBR) terus memantapkan komitmen mempercepat pengembangan dan penguatan industri yang selama ini ditekuni sambil meningkatkan penguasaan teknologi serta penambahan investasi saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia dan dunia.

"Efek negatif pandemi COVID-19 yang dirasakan oleh hampir semua pelaku usaha di Indonesia tidak membuat perusahaan kehilangan momentum untuk terus memacu kinerja. Perusahaan terus berupaya memperbaiki performa setiap anak perusahaan, agar mampu berkontribusi lebih besar bagi keberhasilan perseroan," kata Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya N Bakrie dalam siaran pers saat penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa Perseroan, di Jakarta, Rabu.

Dikatakan, selain kembali ke dasar, yaitu terus menjaga dan memperkuat lini industri yang selama ini kami jalankan, perseroan juga diarahkan untuk terus mengembangkan industrialisasi pada sektor-sektor potensial yang dimiliki.

Dijelaskan oleh Anindya Bakrie, sejak triwulan kedua tahun 2019 lalu BNBR telah berhasil membalikkan catatan rugi menjadi positif, dan pencapaian ini mampu dipertahankan hingga akhir 2019. Di sisi lain, hingga akhir tahun 2019 lalu, perseroan juga telah berhasil merestrukturisasi utang sejumlah Rp11,41 triliun.

"Perseroan optimistis dapat menyelesaikan proses restrukturisasi utang yang tersisa dalam waktu dekat. Ini tentunya akan memperkuat kondisi keuangan kami," ujarnya.

Seiring dengan upaya penyehatan neraca keuangan yang semakin nyata hasilnya, sejumlah faktor lain juga mengangkat semangat Perseroan selama tahun 2019.

Misalnya, kinerja anak perusahaan yang membaik meskipun kondisi makro ekonomi tidak seluruhnya menunjukkan peningkatan. .Untuk dicatat, unit-unit usaha BNBR yang bergerak di bidang manufaktur sebenarnya telah menjadi pemain kunci di bidang industri yang mereka garap, namun kami berpendapat seluruh unit usaha kami memerlukan penyegaran agar dapat terus bersaing di masa mendatang,. kata Anindya.

Selain itu Perseroan juga melanjutkan keikutsertaannya dalam pembangunan nasional dengan keterlibatan pada sejumlah proyek pemerintah, khususnya proyek-proyek terkait pembangunan dan penguatan infrastruktur.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa menyetujui pengunduran diri Bobby Gafur Umar dari jabatan Komisaris Perseroan.

Seperti diketahui, Bobby Gafur Umar pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan pada Agustus 2002 hingga Maret 2008, dia kembali menjabat sebagai Presiden Direktur/CEO Perseroan dari Juni 2009 hingga Juni 2019.(end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...