google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PP Properti (PPRO) catatkan penurunan laba bersih 50,4% sepanjang kuartal I-2020 | SAHAM PPRO Langsung ke konten utama

PP Properti (PPRO) catatkan penurunan laba bersih 50,4% sepanjang kuartal I-2020 | SAHAM PPRO

PT PP Properti Tbk membukukan penurunan laba bersih sepanjang kuartal I-2020. Tercatat, laba bersih emiten berkode saham PPRO ini turun 50,4%.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, sepanjang kuartal I-2020 laba bersih PPRO Rp 26,38 miliar, turun 50,4% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 53,19 miliar.

Penurunan laba tak lepas dari penurunan pendapatan perusahaan. Selama kuartal I-2020, PPRO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 357,9 miliar. Realisasi tersebut turun 16,53% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 428,79 miliar.

Adapun pendapatan ditopang dari penjualan apartemen sebesar Rp 325,84 miliar. Capaian tersebut sebetulnya tumbuh 22,84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 266,46 miliar.

Namun, pada periode yang sama tahun lalu PPRO juga mencatatkan pendapatan dari penjualan tanah sebesar Rp 127,36 miliar. Selain itu, pendapatan berulang di kuartal I-2020 turun 8,29% sehingga tak mampu mendorong pendapatan secara keseluruhan.

Beriringan dengan penurunan pendapatan, beban pokok penjualan PPRO turun 11,05% menjadi Rp 295,16 miliar. 

PPRO juga mencatatkan penurunan pada pos beban keuangan dan beban pajak penghasilan final. Namun, penurunan yang terjadi tidak terlalu signifikan sehingga tidak mampu menolong penurunan laba bersih yang lebih dalam.

Sepanjang kuartal I-2020, PPRO mencatatkan total aset sebesar Rp 18,58 triliun tumbuh 8,27% dari total aset Desember 2019. Adapun kas dan setara kas tercatat sebesar Rp 698,18 miliar.

Sementara itu, liabilitas dan ekuitas PPRO masing-masing tercatat sebesar Rp 14,04 triliun dan Rp 4,53 triliun.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d