IQPlus, (02/06) - PEFINDO telah menegaskan peringkat "idA-" untuk PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2016. Prospek untuk peringkat Perusahaan direvisi menjadi "negatif" dari "stabil" untuk mengantisipasi profil keuangan yang lebih lemah dari yang kami proyeksikan sebelumnya ketika kami lakukan pemantauan terakhir pada 6 Maret 2020, karena wabah coronavirus (COVID19), yang telah secara signifikan mempengaruhi operasi hotel SSIA.
Menurut Pefindo Melia Bali Hotel dan Gran Melia Jakarta, dua kontributor pendapatan hotel terbesar, menghasilkan pendapatan mendekati nihil karena pembatasan perjalanan dan visa terkait dengan COVID-19. Gran Melia Jakarta ditutup sementara setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sementara Melia Bali Hotel tidak akan menerima pemesanan baru hingga Juni 2020. Pendapatan dari hotel menyumbang sekitar 16% dalam tiga bulan pertama tahun 2020 (1Q2020), turun jika dibandingkan dengan rata-rata 21% pada tahun 2017-2019. Prospek negatif juga untuk mencerminkan tingkat ketidakpastian yang meningkat seputar tingkat dan durasi pandemi serta pengaruhnya terhadap kinerja dan profil kredit Perusahaan.
Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar SSIA yang kuat di industri konstruksi swasta, aset hotel yang baik, dan ekspektasi Pefindo bahwa kinerja di segmen kawasan industri akan meningkat pada dua-tiga tahun ke depan yang akan memberikan peningkatan margin pada Perusahaan.
Namun, peringkat dibatasi oleh leverage keuangan yang tinggi, perlindungan arus kas yang moderat, dan sensitivitas bisnis properti dan konstruksi terhadap perubahan ekonomi makro.
Peringkat dapat diturunkan jika COVID-19 berkepanjangan sehingga sulit bagi SSIA untuk membuka kembali hotelnya dan/atau beroperasi seperti sebelum terjadinya COVID-19, sehingga menekan tingkat hunian dan profitabilitas. Peringkat tersebut juga dapat berada di bawah tekanan jika pemburukan ekonomi akibat COVID-19 akan terus menekan seluruh lini bisnis SSIA, yang ditunjukkan oleh penjualan pemasaran kawasan industri dan raihan kontrak baru konstruksi yang jauh lebih rendah dari yang diharapkan.
Pefindo juga dapat menurunkan peringkat jika prospek pemulihan lebih lemah dari yang kami perkirakan sehingga profil kredit Perusahaan lebih lemah dari proyeksi Pefindo atau likuiditas Perusahaan memburuk secara signifikan. Kemungkinan revisi prospek menjadi stabil dalam waktu dekat terbatas mengingat tingkat ketidakpastian yang tinggi terkait kapan COVID-19 akan berakhir dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk hotel-hotelnya pulih serta kebutuhan SSIA untuk membiayai kembali obligasi yang akan jatuh tempo pada bulan September 2021. Meskipun demikian, Pefindodapat merevisi prospek menjadi stabil dan menegaskan peringkat jika Pefindo melihat lingkungan operasi telah membaik dan stabil dan kami melihat tindakan mitigasi lebih lanjut oleh SSIA untuk meminimalkan dampak COVID-19.(end)
Komentar
Posting Komentar