google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PEFINDO REVISI OUTLOOK CHANDRA ASRI JADI NEGATIF | SAHAM TPIA Langsung ke konten utama

PEFINDO REVISI OUTLOOK CHANDRA ASRI JADI NEGATIF | SAHAM TPIA


IQPlus, (09/06) - PEFINDO telah menegaskan peringkat "idAA-" kepada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan Obligasi I/2016, Obligasi Berkelanjutan I tahun 2017-2018, dan Obligasi Berkelanjutan II tahun 2018-2019. Outlook untuk peringkat Perusahaan direvisi menjadi "negatif" dari "stabil" untuk mengantisipasi pengetatan antara biaya bahan baku dan harga produk petrokimia yang berkepanjangan yang terlihat dari penurunan marjin profitabilitas secara berkelanjutan dan sampai batas tertentu akan melemahan profil keuangan Perusahaan dan tidak lagi sepadan dengan kategori peringkat "idAA-".

Menurut keterangan yang diperoleh Selasa, selama tiga tahun terakhir, profil keuangan Perusahaan mengalami tekanan akibat dari pengetatan antara biaya bahan baku dan harga produk petrokimia dan pada saat yang sama menarik tambahan utang untuk membiayai ekspansi. Pefindo juga melihat pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) telah meningkatkan tingkat ketidakpastian di regional yang memicu pelemahan kegiatan ekonomi dan juga bisa berdampak negatif kepada marjin biaya bahan baku dan harga produk petrokimia.

Peringkat tersebut mencerminkan pandangan Pefindo mengenai posisi terdepan Perusahaan dalam industri petrokimia dalam negeri yang didukung oleh sinergi dengan partner strategis, operasi yang terintegrasi secara vertikal dengan fasilitas pendukung yang memadai, dan likuiditas dan fleksibilitas keuangan yang kuat. Namun, sensitivitas terhadap siklus industri dan risiko terhadap volatilitas marjin antara biaya bahan baku dengan harga produk petrokimia, serta risiko yang terkait dengan ekspansi fasilitas petrokimia, dan perlindungan arus kas yang memadai membatasi peringkat Perusahaan, dalam pandangan Pefindo.

Peringkat dapat diturunkan apabila pefindo melihat ada penurunan secara berkelanjutan dalam profil keuangan Perusahaan karena profitabilitas yang lebih lemah dari perkiraan sebagai akibat dari pengetatan antara biaya bahan baku dan harga produk petrokimia yang berkepanjangan dan/atau penarikan utang yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan. Di sisi lain, pefindo dapat merevisi peringkat menjadi stabil apabila Perusahaan dapat memperbaiki profil keuangan karena marjin yang lebih baik antara biaya bahan baku dengan harga produk petrokimia sebagaimana tercermin dari rasio utang bersih terhadap EBITDA maksimum 2,5x dan rasio FFO terhadap utang minimum 20% secara berkelanjutan dengan masih menjaga tingkat utilisasi yang optimal. Pefindo juga ingin menekankan bahwa di dalam skenario pemeringkatan, masih belum memperhitungkan tambahan belanja modal yang didanai melalui utang untuk pembangunan konstruksi naphtha cracker kedua Perusahaan karena masih belum terdapat keputusan investasi final. (end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE