IQPlus, (09/06) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memilih selektif dalam menyalurkan kredit dengan menyasar sektor yang dinilai masih aman serta meningkatkan biaya pencadangan mengantisipasi penurunan kredit sebagai dampak COVID-19.
"Tumbuh selektif di sektor yang tidak terdampak COVID-19 seperti farmasi, telekomunikasi, dan FMCG (barang konsumen)," kata Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar ketika memaparkan kinerja triwulan I tahun 2020 secara virtual di Jakarta, Senin
Menurut dia, bank BUMN ini ingin mendukung roda ekonomi Indonesia dan membantu pelaku UMKM.
Namun ketidakpastian akibat COVID-19 dalam kondisi global termasuk penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berbeda di sejumlah wilayah, membuat pihaknya sulit melakukan prediksi target.
"Jadi kami terus terang mengalami kesulitan untuk menyusun revisi target. Kami ingin tumbuh, tapi dalam situasi ini prioritas kami restrukturisasi dan perbaikan, kami akan menyesuaikan," ucapnya.
Senada dengan Royke, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Winston Rumantir menambahkan pihaknya akan tetap mendukung debitur terutama yang masih sehat.
Ia merinci porsi kredit di sektor farmasi tumbuh mencapai 16,9 persen, begitu juga fast moving consumer goods (FMCG/barang konsumen) tumbuh 6,9 persen, dan telekomunikasi tumbuh 44 persen.
"Kami akan fokus ke sektor yang resilient di dalam masa pandemic COVID-19," katanya.(end)
Komentar
Posting Komentar