google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Jadwal Dividen Saham JPFA Juni-Juli 2020 Langsung ke konten utama

Jadwal Dividen Saham JPFA Juni-Juli 2020

Bisnis.com, JAKARTA — PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. akan membagikan dividen Rp20 per saham untuk kinerja tahun buku 2019. Keputusan itu dihasilkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung pada, Kamis (18/6/2020).

“Dividen Rp20 per saham,” ujar Wakil Direktur Utama Japfa Comfeed Indonesia Bambang Budi Hendarto saat dihubungi Bisnis.

Mengutip keterbukaan informasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Jumat (19/6/2020), Japfa melaporkan jadwal pembagian dividen sebagai berikut.

Tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi : 26 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi : 29 Juni 2020
Tanggal cum dividen di pasar tunai : 30 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar tunai : 1 Juli 2020
Tanggal pencatatan (recording date) : 30 Juni 2020
Tanggal pembayaran dividen tunai : 15 Juli 2020

Dengan mengalikan total saham beredar perseroan sebanyak 11.726.575.201, total dividen tunai yang dibagikan perseroan sekitar Rp234,53 miliar untuk kinerja tahun buku 2019.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2019, Japfa Comfeed Indonesia mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp1,76 triliun per 31 Desember 2019. Realisasi itu turun 18,51 persen dari Rp2,16 triliun pada akhir 2018.

JPFA membagikan dividen final senilai Rp585,9 miliar untuk kinerja tahun buku 2018. Jumlah itu setara dengan Rp50 per saham dan dibagikan kepeada 11,72 miliar saham.

Sesuai persetujuan RUPS, JPFA juga mendapatkan restu untuk melakukan rights issue dan pembelian kembali atau buyback saham perseroan. Langkah itu diyakini dapat memberikan fleksibilitas perusahaan jika situasi internal dan pasar memungkinkan.

JPFA berencana mengeluarkan saham baru Seri A dalam jumlah sebanyak-banyaknya 30 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Jumlah itu setara dengan sebanyak-banyaknya 3,51 miliar saham Seri A.

Selanjutnya, perseroan juga meminta restu untuk rencana melakukan pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jumlah mandat buyback yang dimintakan persetujuan dari pemegang saham adalah maksimum 2,5 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dengan maksimum dana senilai Rp350 miliar.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d