google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo GMF TUNJUK I WAYAN SUSENA JADI DIREKTUR UTAMA | SAHAM GMFI Langsung ke konten utama

GMF TUNJUK I WAYAN SUSENA JADI DIREKTUR UTAMA | SAHAM GMFI


IQPlus, (04/06) - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (.GMF., Kode emiten: .GMFI.) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menunjuk I Wayan Susena sebagai direktur utama yang baru menggantikan Tazar Marta Kurniawan yang diberhentikan secara hormat.

Sebelum ditunjuk menjadi Direktur Utama, Wayan menjabat sebagai Direktur Bisnis dan Base Operation di GMF sejak Agustus 2019.

Atas amanah barunya, Wayan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemegang saham atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Tidak lupa saya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya pada pengurus Perseroan yang lama dan akan melanjutkan apa yang sudah berjalan dengan baik serta berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Perseroan," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dirinya akan menyiapkan strategi untuk menghadapi normal baru dengan memaksimalkan pemulihan bisnis inti aviasi serta terus melakukan penetrasi bisnis di bidang non-aviasi.

Setelah memasuki bulan ke-enam, perlahan dunia mulai memasuki fase pemulihan, beberapa negara telah melonggarkan lockdown-nya dan aktivitas penerbangan mulai kembali aktif dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh WHO.

Aktivitas penerbangan yang kini mulai hidup memberi angin segar dan optimisme bagi GMF untuk turut mengembalikan ritme bisnisnya.

Wayan menyampaikan bahwa GMF berkomitmen untuk tetap menjaga pelayanan terbaiknya selama masa pandemi guna mendukung operasional customer-nya.

"Bagaimanapun perkembangan kondisi pandemi, GMF tetap berupaya menjaga bisnis untuk tetap berjalan, jika nanti pesawat dibutuhkan untuk terbang, maka pesawat yang ada di hangar akan selalu kami siapkan untuk mengudara kembali", kata Wayan.(end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...