google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo DIVIDEN TUNAI PSSI SEBESAR Rp5 PER SAHAM AKAN DIBAGIKAN 3 JULI | SAHAM PSSI Langsung ke konten utama

DIVIDEN TUNAI PSSI SEBESAR Rp5 PER SAHAM AKAN DIBAGIKAN 3 JULI | SAHAM PSSI


IQPlus, (08/06) - Manajemen PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) telah melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam Rapat tersebut seluruh penegang saham telah menyetujui seluruh agenda yang diusung. 

Pertama, para pemegang saham menyetujui Laporan Tahunan Perseroan 2019 dengan kinerja yang solid sepanjang 2019 dimana Laba Bersih di luar Pendapatan lain-lain meningkat 44% dari 2018 dengan komposisi Pendapatan tertinggi dari segmen Kapal Tunda dan Tongkang (TNB), diikuti Floating Loading Facility (FLF) dan Kapal Induk (MV). Perseroan menapak 2019 sebagai Tahun Ekspansi untuk memperkuat pertumbuhan jangka panjang dengan strategi ekspansi armada pembelian 4 unit MV, 2 unit Tongkang dan 1 unit Kapal Tunda.

Pemegang saham juga telah menyetujui keputusan penting untuk pembagian dividen tunai dari penggunaan Laba Bersih tahun buku 2019. Dividen tunai sebesar Rp5 per saham akan dibagikan tanggal 3 Juli, 2020, yang mencerminkan 14% dari Laba Bersih 2019 atau sebesar US$1,9 juta.

Sebesar US$664 ribu atau 5% dari Laba Bersih disisihkan untuk dana cadangan Perseroan dan US$10,7 juta atau 81% dicatat sebagai laba yang ditahan.

Secara total, pembayaran dividen ini adalah yang keempat sejak Perseroan mencatatkan saham perdananya di Desember 2017.

Perseroan juga telah menunjuk kembali Kantor Akuntan Publik Independen Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers) untuk menyelesaikan audit laporan keuangan tahun buku 2020.

Penetapan gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris juga mendapatkan persetujuan pemegang saham.

Sebagai agenda terakhir dalam rapat tahunan adalah perubahan susunan Direksi Perseroan yang disetujui dengan pengunduran diri Setya Rahadi dan Helena Adnan dari jabatannya sebagai Direktur dan Direktur Independen Perseroan.

Secara struktur modal, Perseroan memiliki posisi leverage yang terjaga dengan baik di mana Total Utang Berbunga dibandingkan Ekuitas dan Rasio Gearing per 31 Maret 2020 mencapai 0,39 kali dan 0,32 kali  sejalan dengan pembayaran utang dan akumulasi laba. Posisi likuiditas yang sangat baik juga terlihat dari Rasio Lancar per 31 Maret 2020 sebesar 0,7 kali.

Untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, dalam agenda pertama rapat luar biasa pemegang saham menyetujui fasilitas pinjaman jangka panjang dari Citibank Indonesia sebesar US$20 juta dengan tenor 2,5 tahun. Hal ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari institusi keuangan terhadap kinerja dan prospek bisnis Perseroan yang solid, dimana fasilitas pinjaman dari Citibank adalah pertama kalinya diberikan untuk perusahaan pelayaran di Indonesia.

Sebagai bagian dari langkah strategis dan pengembangan usaha berkelanjutan, persetujuan pemegang saham dalam agenda kedua dengan pembentukan anak usaha di Singapura untuk pengembangan lini usaha ke luar negeri, sehingga memberikan peluang kepada Perseroan untuk meraih pasar internasional dan melayani permintaan transportasi logistik dengan lebih cepat dan efisien.

Rapat luar biasa ditutup dengan persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.15/POJK.04/2020 dan No.16/POJK.04/2020 terkait penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan penyelenggaraan secara elektronik. Salah satu latar belakang POJK 16 adalah menghindari tertundanya keputusan bisnis dalam RUPS ketika kondisi pandemi, khususnya saat ini dengan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia sehingga mempermudah penyelenggaraan dengan memanfaatkan sarana media elektronik. (end/as)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...