IQPlus, (08/06) - Manajemen PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) telah melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam Rapat tersebut seluruh penegang saham telah menyetujui seluruh agenda yang diusung.
Pertama, para pemegang saham menyetujui Laporan Tahunan Perseroan 2019 dengan kinerja yang solid sepanjang 2019 dimana Laba Bersih di luar Pendapatan lain-lain meningkat 44% dari 2018 dengan komposisi Pendapatan tertinggi dari segmen Kapal Tunda dan Tongkang (TNB), diikuti Floating Loading Facility (FLF) dan Kapal Induk (MV). Perseroan menapak 2019 sebagai Tahun Ekspansi untuk memperkuat pertumbuhan jangka panjang dengan strategi ekspansi armada pembelian 4 unit MV, 2 unit Tongkang dan 1 unit Kapal Tunda.
Pemegang saham juga telah menyetujui keputusan penting untuk pembagian dividen tunai dari penggunaan Laba Bersih tahun buku 2019. Dividen tunai sebesar Rp5 per saham akan dibagikan tanggal 3 Juli, 2020, yang mencerminkan 14% dari Laba Bersih 2019 atau sebesar US$1,9 juta.
Sebesar US$664 ribu atau 5% dari Laba Bersih disisihkan untuk dana cadangan Perseroan dan US$10,7 juta atau 81% dicatat sebagai laba yang ditahan.
Secara total, pembayaran dividen ini adalah yang keempat sejak Perseroan mencatatkan saham perdananya di Desember 2017.
Perseroan juga telah menunjuk kembali Kantor Akuntan Publik Independen Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan (firma anggota jaringan global Pricewaterhouse Coopers) untuk menyelesaikan audit laporan keuangan tahun buku 2020.
Penetapan gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris juga mendapatkan persetujuan pemegang saham.
Sebagai agenda terakhir dalam rapat tahunan adalah perubahan susunan Direksi Perseroan yang disetujui dengan pengunduran diri Setya Rahadi dan Helena Adnan dari jabatannya sebagai Direktur dan Direktur Independen Perseroan.
Secara struktur modal, Perseroan memiliki posisi leverage yang terjaga dengan baik di mana Total Utang Berbunga dibandingkan Ekuitas dan Rasio Gearing per 31 Maret 2020 mencapai 0,39 kali dan 0,32 kali sejalan dengan pembayaran utang dan akumulasi laba. Posisi likuiditas yang sangat baik juga terlihat dari Rasio Lancar per 31 Maret 2020 sebesar 0,7 kali.
Untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, dalam agenda pertama rapat luar biasa pemegang saham menyetujui fasilitas pinjaman jangka panjang dari Citibank Indonesia sebesar US$20 juta dengan tenor 2,5 tahun. Hal ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari institusi keuangan terhadap kinerja dan prospek bisnis Perseroan yang solid, dimana fasilitas pinjaman dari Citibank adalah pertama kalinya diberikan untuk perusahaan pelayaran di Indonesia.
Sebagai bagian dari langkah strategis dan pengembangan usaha berkelanjutan, persetujuan pemegang saham dalam agenda kedua dengan pembentukan anak usaha di Singapura untuk pengembangan lini usaha ke luar negeri, sehingga memberikan peluang kepada Perseroan untuk meraih pasar internasional dan melayani permintaan transportasi logistik dengan lebih cepat dan efisien.
Rapat luar biasa ditutup dengan persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.15/POJK.04/2020 dan No.16/POJK.04/2020 terkait penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan penyelenggaraan secara elektronik. Salah satu latar belakang POJK 16 adalah menghindari tertundanya keputusan bisnis dalam RUPS ketika kondisi pandemi, khususnya saat ini dengan penyebaran virus Covid-19 di Indonesia sehingga mempermudah penyelenggaraan dengan memanfaatkan sarana media elektronik. (end/as)
Komentar
Posting Komentar