Di usia produktif, kita tentu mulai memikirkan porsi tabungan dan investasi di masa depan. Hal ini penting agar harta yang kamu miliki bisa bertambah nilainya.
Saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling diminati karena keuntungan yang ditawarkan serta kemudahan transaksi jual-belinya secara online. Untuk kamu para investor pemula tak perlu bingung, sebab cara membeli saham sebenarnya cukup mudah asal memahami panduannya.
Panduan dan Cara Membeli Saham
1. Buka Rekening Saham
Sama seperti layaknya membuat rekening tabungan di bank, untuk menjadi investor saham, kamu juga harus membuka rekening saham di perusahaan sekuritas. Untuk keamanan transaksi, pilihlah perusahaan sekuritas yang terpercaya dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Beberapa perusahaan sekuritas di Indonesia antara lain seperti BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan masih banyak lagi.
Untuk membuka rekening saham, kamu bisa mengunjungi kantor cabang perusahaan sekuritas pilihan. Isi formulir pembukaan rekening investor dan lengkapi berkas-berkas yang diperlukan sebagai syarat pembuatan rekening.
Adapun berkas-berkas yang perlu kamu lengkapi adalah seperti kartu identitas diri, buku tabungan, NPWP, data ahli waris, dan data usaha atau pekerjaan.
2. Setor Saldo Pertama
Setelah melengkapi syarat tersebut, kamu diharuskan menyetorkan sejumlah dana sebagai saldo pertama di rekening saham tersebut sebagai modal investasi. Besaran setoran pertama ini bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan sekuritas.
Umumnya mulai dari Rp 1 juta hingga puluhan juta rupiah. Perusahaan sekuritas asing biasanya akan memiliki syarat saldo pertama yang cukup tinggi.
Jika kamu sudah menyetorkan saldo pertama, maka rekening saham pun siap diproses dan kamu sudah menjadi bagian dari penggerak pasar modal sebagai investor.
Simak juga: Memahami Pola Chart Saham Ascending Triangle
3. Pilih Metode Investasi Saham
Nilai saham suatu perusahaan bergerak sangat dinamis. Sehingga nilainya bisa mengalami perubahan (naik-turun) setiap harinya dan memerlukan perhatian kamu sebagai investor. Kemudian perlu dipahami bahwa dalam investasi saham, metode investasinya terbagi menjadi dua.
Pertama, trading saham atau metode investasi saham yang mana sang investor hanya memiliki saham untuk waktu singkat. Para pelaku trading atau biasa disebut dengan trader biasanya gencar membeli saham yang diincar saat nilainya sedang turun. Kemudian, mereka pun akan cepat menjual saham tersebut jika nilainya sedang naik. Sehingga keuntungan yang didapat adalah dari selisih nilai beli dan jual saham tersebut.
Kedua, metode investasi saham berjangka waktu lama dengan tujuan mengincar dividen atau keuntungan perusahaan. Dengan metode ini, investor membeli saham dan menjadi investor tetap yang tidak berniat menjual sahamnya.
Dividen perusahaan yang diinvestasikan biasanya dibagikan satu tahun sekali setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dilaksanakan. Untuk berinvestasi dengan metode ini, pilih lah perusahaan besar yang sudah memiliki reputasi dan prospek keuntungan bagus. Sehingga nilainya cenderung stabil dan malah berpeluang untung berlipat ganda.
4. Pelajari dan Analisa Kondisi Perusahaan
Jika sudah menentukan metode investasi saham, kamu perlu mempelajari dan menganalisa kondisi perusahaan. Pertama ketahui dulu latar belakang dan sepak terjang perusahaan dalam pengembangan usaha.
Misalnya, bagaimana pertumbuhan perusahaan tersebut dalam beberapa tahun terakhir? Apakah selalu untung atau malah merugi?
Selain itu, pertimbangkan pula faktor eksternal yang bisa mempengaruhi nilai saham perusahaan itu nantinya. Sebab, ada beberapa perusahaan yang nilai sahamnya mudah anjlok karena isu sosial politik dalam negeri atau sebagainya.
Untuk memperlajarinya lebih lanjut, kamu bisa banyak membaca berita bisnis terkait perusahaan itu, bertanya ke rekan yang sudah ahli investasi saham, ataupun berkonsultasi dengan perencana keuangan pribadi atau dengan konsultan di perusahaan sekuritas.
Simak juga : Pola Candlestick Yang Menguntungkan
5. Unduh Aplikasi Online Trading
Selanjutnya, kamu yang sudah menentukan perusahaan mana yang akan dibeli sahamnya harus mengunduh aplikasi online trading. Jadi, setiap perusahaan sekuritas akan memiliki aplikasi yang berbeda-beda untuk digunakan nasabahnya.
Fungsi aplikasi tersebut terutama untuk memantau segala pergerakan saham. Setiap hari, transaksi jual-beli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa dilakukan setiap Senin hingga Jumat pukul 09.00 sampai 12.00 WIB untuk sesi pertama, dan pukul 13.30 hingga 16.15 WIB untuk sesi kedua.
Di aplikasi tersebut, akan ada tampilan semua harga jual dan harga beli saham berbagai perusahaan yang tergabung di pasar modal. Lengkap dengan grafik perkembangan harga dan persentase kenaikan dan penurunannya. Saham perusahaan dijual dengan kode empat huruf kapital, contohnya saham Bank BCA memiliki kode BBCA. Untuk cara penggunaan aplikasi ini, kamu harus berkonsultasi dengan pihak perusahaan sekuritas, ya.
Baca juga : Cara Daftar Saham Syariah Online
6. Mulai Membeli Saham
Setelah semua panduan dan cara di atas sudah dilakukan, kamu bisa mulai membeli saham maupun menjualnya. Transaksi ini bisa dilakukan melalui petugas perusahaan sekuritas yang kamu hubungi via telpon, atau kamu ajukan sendiri dengan mendatangi kantor perusahaan sekuritas terkait.
Selain itu, kamu juga bisa bisa bertransaksi via aplikasi online trading yang kamu miliki. Tahapan beli saham secara keseluruhan terdiri dari pemilihan perusahaan yang diinvestasikan, jumlah saham (dalam satuan lot), dan konfirmasi pembayaran.
Itulah panduan dan cara membeli saham secara lengkap untuk investor pemula. Semoga berguna.
Sumber:
Cekaja. Web. "Cara Membeli Saham, Panduan Lengkap untuk Investor". Diakses pada 5 Juni 2020.
Komentar
Posting Komentar