google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham MNC Sekuritas | ASII, BBRI, PGAS, TLKM Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham MNC Sekuritas | ASII, BBRI, PGAS, TLKM

MNCS Daily Scope Wave 19 Mei 2020
Selasa, 19 Mei 2020

IHSG ditutup menguat tipis 0,1% kemarin (18/5) di level 4,511. Kami memperkirakan saat ini posisi IHSG sedang berada di wave 3 dari wave [C], sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya dengan target 4,150-4,300, terlebih jika menembus support 4,393-4,441. Namun apabila ternyata IHSG menguat ke atas 4,660, maka kami perkirakan IHSG saat ini sudah berada di akhir wave (b) dari wave [b] (skenario merah), sehingga IHSG berpeluang menguat untuk menuju area 4,720-4,780.
Support: 4,480, 4,393
Resistance: 4,550, 4,726

ASII - Buy on Weakness
Pada perdagangan kemarin (18/5), ASII menguat 5,4% diikuti dengan tekanan belil yang cukup agresif. Kami memperkirakan saat ini posisi ASII sedang berada di awal wave [iii] dari wave C, dimana ASII diperkirakan berpeluang untuk melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 3,740-3,840
Target Price: 4,150, 4,600
Stoploss: below 3,530

BBRI - Buy on Weakness
BBRI kembali terkoreksi 3,1% ke level 2,170 namun tekanan jual sudah cenderung lebih kecil dibandingkan dengan hari sebelumnya. Kami memperkirakan saat ini BBRI sudah berada di akhir wave iii dari wave (c) dari wave [v], yang berarti koreksi BBRI sudah cenderung terbatas dan berpeluang menguat dalam jangka pendek untuk membentuk wave iv.
Buy on Weakness: 2,130-2,170
Target Price: 2,350, 2,500
Stoploss: below 2,080

PGAS - Buy on Weakness
Menguat 5,7% pada perdagangan kemarin (18/5) dan munculnya volume beli meskipun belum lebih besar dibandingkan hari sebelumnya, membuat PGAS diperkirakan sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c] dari wave 4. Hal ini berarti PGAS masih berpeluang untuk menguat kembali untuk membentuk wave [c] dari wave 4.
Buy on Weakness: 810-825
Target Price: 1,050, 1,240
Stoploss: below 730

TLKM - Sell on Strength
Pergerakan TLKM kemarin (18/5) tertahan oleh MA60 dan fibo retracement 38.2%, kami perkirakan pergerakan TLKM merupakan bagian akhir dari wave (b) dari wave [y] dari wave B, hal ini berarti penguatan TLKM sudah cenderung terbatas dan rentan terkoreksi untuk membentuk wave (c) dari wave [y] dari wave B. Adapun level koreksi terdekat TLKM berada pada area 3,030 dan idealnya di range 2,850-2,920. Level tersebut juga dapat dijadikan sebagai level buyback.
Sell on Strength: 3,240-3,340

Disclaimer On

Download PDF: 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...