IQPlus, (18/05) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong realisasi proyek-proyek gasifikasi batu bara di Tanah Air, termasuk rencana pembangunan coal to methanol (batu bara menjadi metanol) di Batuta Coal Industrial Park (BCIP), Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Pembangunan proyek pabrik metanol dari batu bara dengan proses gasifikasi tersebut merupakan upaya peningkatan kapasitas industri metanol di Indonesia yang kebutuhannya terus meningkat.
"Kebutuhan metanol di Indonesia telah mencapai 1,1 juta ton pada tahun 2019. Sementara itu, Indonesia hanya memiliki satu produsen metanol yaitu PT Kaltim Methanol Industri di Bontang dengan kapasitas sebesar 660 ribu ton per tahun," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Minggu.
Menperin menuturkan rencana pembangunan proyek batu bara menjadi metanol di BCIP di Kutai Timur bernilai investasi dua miliar dolar AS. Proyek konsorsium antara PT Bakrie Capital Indonesia dengan PT Ithaca Resources dan Air Products and Chemical Inc tersebut diproyeksikan akan mengolah 4,7 - 6,1 juta ton batu bara menjadi 1,8 juta ton metanol per tahun.
"Proyek coal to methanol dengan proses gasifikasi batu bara merupakan industri pionir di Indonesia. Hingga saat ini belum ada industri kimia dengan teknologi proses gasifikasi batu bara," terangnya.
Menperin berharap konsorsium rencana pembangunan batu bara menjadi metanol ini dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar hingga beroperasi secara komersial nantinya.
"Dalam mendukung pelaksanaan proyek coal to methanol Kemenperin juga akan senantiasa mendampingi pelaksanaan proyek ini dan akan turut membantu mengatasi permasalahan teknis yang muncul," tegasnya.(end)
Komentar
Posting Komentar