IQPlus, (09/04) - Direktur Utama PT Cahaya Bintang Medan Tbk, Suwandi memperkirakan pasar furniture di Tanah Air akan meningkat setiap tahun. Adapun peningkatan pembelian furniture didorong oleh penguatan pada permintaan atas perumahaan.
Suwandi menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk pengembangan industri furniture. Tidak hanya karena bahan baku yang melimpah, sumber daya manusia (SDM) terampil, tetapi juga keragaman corak dari budaya lokal yang unik. Kebutuhan furniture yang meningkat dari tahun ke tahun menjadikan industri ini cukup potensial untuk pertumbuhan ekonomi nasional melalui pasar ekspor.
"Pertumbuhan bisnis properti dalam negeri tentu sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan industri furniture. Pasar domestik selalu mengalami pertumbuhan cepat serta diversifikasi juga naik, terutama pada kalangan kelas menengah. Meningkatnya industri perumahan dan meningkatnya populasi perkotaan serta perumahan akan mendukung pertumbuhan pasar furniture,"ungkap Suwandi.
Dalam rangka untuk mendukung laju bisnisnya, kata Suwandi, PT Cahaya Bintang Medan Tbk., perusahaan yang bergerak di bidang industry mebel ini menggelar Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 375.000.000 (tiga ratus tujuh puluh lima juta) saham. Besaran saham setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan, dengan harga Rp 160 per saham.
Perseroan menunjuk PT Indocapital Sekuritas dan PT Semesta Indovest Sekuritas selaku Join Lead Underwriter. Perseroan didirikan pada tahun 2012 dan berhasil memproduksi dan menguasai pasar di seluruh Sumatera. Pemegang saham pengendali Perseroan adalah PT Richiwa Sakti Indonesia sebesar 84,67% dan sisanya sebesar 15,33% dipegang oleh PT Sinar Makmur Rezeki.
Achmad Budijanto, Presiden Direktur PT Indocapital Sekuritas yang merupakan Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjabarkan bahwa Perseroan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 31 Maret 2020. Selama masa penawaran umum tanggal 3-6 April 2020, saham PT Cahaya Bintang Medan Tbk mendapatkan minat yang positif dari para investor, terbukti dengan terserapnya seluruh saham Perseroan.
Lebih lanjut, Achmad Budijanto menjelaskan dari aksi korporasi ini, Perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp 60 miliar dimana 52% dana tersebut akan digunakan untuk pembelian mesin produksi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Selebihnya, sebesar 48% dana akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan. (end/as)
Komentar
Posting Komentar