IQPlus. (17/04) - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menyalurkam gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) menggunakan teknologi GTM (Gas Transpotation Module) atau Gaslink Truck untuk menjaga suplai Jargas Rumah Tangga di wilayah Semarang tetap aman.
Seperti yang diestimasikan beberapa waktu lalu, penyaluran CNG dilakukan untuk menyuplai jargas Rumah Tangga di Semarang sebesar 1.100 M3 . 1.300 M3 per hari dan Blora besar 280 . 300 M3 per hari. Mengingat kedua wilayah tersebut terdampak insiden CPP Gundih dan sempat terhenti aliran gasnya.
"Sampai saat ini, penyaluran CNG berjalan lancar dan aliran gas di rumah-rumah pelanggan normal. Nyala api di kompor-kompor pelanggan tetap normal, tidak mengalami penurunan. Namun ini hanya sementara sampai CPP Gundih normal kembali, karena proses perbaikan belum selesai," ungkap Sales Area Head PGN Semarang Heri Frastiono, dalam informasi tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Heri juga menambahkan bahwa pada kondisi darurat COVID-19 saat ini, juga menyebabkan konsumsi gas bumi masyarakat meningkat.
"Peningkatan konsumsi gas di Semarang mencapai dua kali lipat. Pemakaian gas di Semarang pada bulan Februari lalu mencapai 25.000 per M3. Kemudian melonjak menjadi 53.000 M3 pada bulan Maret. Di luar insiden beberapa waktu lalu, kami berupaya untuk memastikan kebutuhan gas bumi masyarakat tetap tercukupi," ujarnya.
Guna mencukupi pasokan gas bumi di Semarang, PGN memiliki dua sumber pasokan gas bumi. Untuk wilayah Semarang sendiri dipasok gas yang bersumber CNG (Compressed Natural Gas) di Jawa Timur maupun Jawa Barat yang disalurkan melalui jaringan pipa distribusi gas bumi di Wilayah Tambak Aji . Wijaya Kusuma. Sedangkan Jargas di Semarang Timur mendapatkan pasokan gas dari sumber gas yang ada di Blora. (end)
Komentar
Posting Komentar