google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Perang Pasokan Minyak Belum Berakhir Langsung ke konten utama

Perang Pasokan Minyak Belum Berakhir

Arab Saudi mungkin baru saja menandatangani kesepakatan produksi minyak paling bersejarah. Namun, tantangan membentang bagi negara itu dalam menghadapi persaingan yang ketat dalam memasok ke pasar Asia yang berharga.

Pada perdagangan Rabu (15/4/2020) pukul 8.00 WIB, harga minyak WTI kontrak Mei 2020 naik 2,73 persen atau 0,55 poin menjadi US$20,66 per barel. Adapun, minyak Brent kontrak Juni 2020 meningkat 1,39 persen atau 0,41 poin menuju US$30,01 per barel

Bloomberg melaporkan Arab Saudi memangkas harga jual resminya periode Mei 2020 untuk pelanggan di Asia. Delapan dari sebelas penyuling atau refiner di seluruh wilayah yang disurvei menyambut strategi pemasaran agresif Saudi Aramco.

“Diskon minyak Arab Saudi ke Asia paling tajam setidaknya dalam 20 tahun terakhir,” tulis Bloomberg, dilansir, Rabu (15/4/2020).

Kendati perang harga telah dijinakkan akhir pekan lalu belum ada alasan melubernya pasokan minyak mentah murah di Asia akan surut dengan cepat. Pasalnya, COVID-19 membuat permintaan menjadi tertekan.

Blooomberg menyebut Aramco memangkas harga jual kepada konsumen di Asia US$4,20 per barel dibandingkan dengan bulan lalu. Penurunan harga itu melebihi prediksi US$3,63.

Sementara itu, sekitar 20 juta barel minyak mentah pemuatan periode April 2020 masih belum terjual dari wilayah Afrika Barat menurut para pedagang yang enggan disebutkan identitasnya. Jumlah itu di atas persediaan Mei 2020 yang tidak terjual.

Selain kelebihan pasokan, Aramco dan produsen minyak lainnya sedang berjibaku dengan permintaan yang terus menyusut. Salah satunya permintaan dari India yang sudah menerapkan lockdown terbesar di dunia.

“Irak mengatakan awal pekan ini memiliki masalah dalam memasarkan minyak di tengah melimpahnya pasokan. Menteri terkait di negara itu menyebut kondisi ini sebagai ‘resesi’ dalam bisnis pemurnian di seluruh dunia,” tulis Bloomberg.

https://market.bisnis.com/read/20200415/94/1227259/arab-saudi-pangkas-harga-minyak-ke-asia-perang-pasokan-belum-berakhir

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...