google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo LPKR SELESAIKAN DIVESTASI FIRST REIT DAN TINGKTKAN KEPEMILIKAN DI SILOAM DAN LPCK | SAHAM LPKR Langsung ke konten utama

LPKR SELESAIKAN DIVESTASI FIRST REIT DAN TINGKTKAN KEPEMILIKAN DI SILOAM DAN LPCK | SAHAM LPKR


IQPlus, (16/04)  - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan bahwa perseroan telah melepaskan kepemilikan pada bisnis non-inti diantaranya pada First REIT dan telah meningkatkan kepemilikannya di PT. Siloam Hospitals Tbk dan PT. Lippo Cikarang Tbk. Transaksi diselesaikan selama satu bulan terakhir dan hal ini menunjukkan komitmen LPKR untuk melepaskan aset-aset non-inti serta meningkatkan kepemilikan pada anak-anak perusahaan inti yang diperdagangkan dengan valuasi yang menarik.

Sejak kuartal kedua 2019, Lippo Karawaci telah melepaskan kepemilikannya di First REIT dari 10,5% yang telah menghasilkan dana lebih dari Rp850 miliar. Hal ini merupakan bagian dari strategi manajemen untuk melepaskan aset-aset non-strategis. Penjualan telah selesai pada kuartal 1 2020 dan pada kuartal itu saja telah berhasil mengumpulkan dana tunai lebih dari Rp300 miliar.

Lippo Karawaci meningkatkan kepemilikannya di Siloam Hospitals sebesar 4,3% menjadi 55,4%. Dalam transaksi yang terpisah, LPKR juga meningkatkan kepemilikannya di PT. Lippo Cikarang Tbk. sebesar 3,0% menjadi 84%. Perusahaan membeli saham SILO dengan diskon yang menarik untuk industri tersebut pada harga rata-rata EV / EBITDA selama 5 tahun terakhir. Harga rata-rata akuisisi ini di bawah 9.5x EV / EBITDA, sementara untuk perusahaan-perusahaan sejenis secara historis diperdagangkan pada EV / EBITDA rata-rata lebih dari 20x. Untuk LPCK, diskon terhadap NAV pada harga rata rata transaksi lebih dari 91%, yang merupakan diskon yang signifikan untuk rata-rata perusahaan-perusahaan sejenis.

Transaksi akuisisi saham Siloam adalah 70 juta saham dengan harga rata-rata Rp5.779. Transaksi akuisisi saham Lippo Cikarang adalah 80 juta saham dengan harga rata-rata Rp600. Kedua akuisisi saham diselesaikan dalam dua transaksi yang terpisah masing masing selama 4 minggu terakhir. Kedua transaksi tersebut dibiayai dengan kelebihan dana tunai yang dihasilkan dari divestasi kepemilikan First REIT, dan total pengeluaran dana tunai tersebut sebesar Rp452,5 miliar.

"LPKR tetap konsisten dalam menjalankan rencana bisnisnya untuk fokus pada bisnis properti dan layanan kesehatan sebagai bisnis inti kami. Pada masa yang bel m pernah terjadi sebelumnya ini, analisa kami secara internal menunjukkan bahwa tindakan yang paling bijaksana adalah menghemat dana tunai atau sedikit demi sedikit meningkatkan kepemilikan kami di anak-anak perusahaan bisnis utama kami." Kata CEO LPKR John Riady . 

"Transaksi ini dilaksanakan pada valuasi yang sangat menarik yang mana telah meningkatkan kepemilikan perseroan di Siloam menjadi lebih dari 55% dan di Lippo Cikarang menjadi 84%," kata John Riady lagi. (end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...