Risiko pembayaran kembali utang jatuh tempo PT Pan Brothers Tbk (PBRX) meningkat. Ini membuat lembaga pemeringkat Moody's Investors Service menurunkan peringkat perusahaan dari B2 menjadi B1.
Pada saat yang sama Moody's juga memangkas peringkat utang yang diterbitkan perusahaan manufaktur tekstil ini menjadi B1 dari sebelumnya B2. Peringkat utang tanpa jaminan jatuh tempo 2022 ini diterbitkan oleh anak perusahaan PBRX, PB International BV. Sedangkan prospek Pan Brothers dan dan surat utang tetap negatif.
"Penurunan peringkat mencerminkan risiko pembiayaan kembali yang tinggi terkait dengan revolving credit facility Pan Brothers senilai US$ 138,5 juta yang jatuh tempo Februari 2021," terang Stephanie Cheong, Analis Moody's dalam rilis. Moody's menilai, likuiditas Pan Brothers kian menyempit.
"Kami berharap Pan Brothers akan memiliki sedikit upaya menyangga likuiditas untuk bertahan atas setiap kemunduran pendapatan atau perenggangan modal kerja terhadap utang yang kian melebar. Sebab kondisi ini memberi tantangan yang signifikan bagi perusahaan dengan peringkat B2 dan di bawah," jelas Cheong.
Pada 30 September 2019, Pan Brothers memiliki saldo kas sebesar US$ 64 juta dan US$ 36,5 juta kas yang tersedia. Sementara fasilitas kredit revolving yang dapat ditarik senilai US$ 138,5 juta. Moody's meyakini, sebagian besar kredit akan ditarik pada akhir Maret 2020.
Bisnis Pan Brothers bersifat musiman dan membutuhkan banyak modal dimana pada puncaknya di paruh pertama tahun ini. Ini akan berdampak negatif karena persediaan uang tunai dari operasi dan peningkatan ketergantungan pada kredit bergulirnya fasilitas, akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.
Sementara modal kerja baru dapat didapatkan di paruh kedua tahun ini. Keterlambatan pesanan atau piutang pelanggan dapat memperburuk kondisi Pan Brothers. Saat ini kondisi kian memburuk karena wabah virus corona yang memberi gap atas modal kerja dan arus kas.
Pada gilirannya kemungkinan menuntut Pan Brothers sepenuhnya menariknyafasilitas kredit bergulir dan makan dana kas di bawah bantal. Hal ini akan meningkatkan tekanan likuiditas.
Penyebaran wabah virus corona memperburuk ekonomi global. Ditambah, penurunan harga minyak dan harga aset menciptakan guncangan kredit parah dan luas di banyak sektor, wilayah dan pasar. Efek kredit gabungan dari perkembangan belum pernah terjadi sebelumnya. Pan Brothers terpapar pada industri ritel yang secara signifikan terpengaruh kejutan karena sangat peka terhadap permintaan dan sentimen.
Sementara Pan Brothers memiliki hubungan terhadap pengecer pakaian global yang memiliki posisi pasar yang kuat dan merek terkenal. Tidak pasti bagaimana tekanan penurunan permintaan konsumen yang akan didistribusikan berdampak pada pengecer,distributor dan pemasok seperti Pan Brothers.
Moody's mengasumsikan, pendapatan Pan Brothers pada tahun 2020 akan relatif stagnan karena kemampuan produksi berpindah ke produksi masker dan pakaian medis. Ini mengimbangi penurunan pakaian fesyen.
Namun, tingkat utang lebih tinggi akibat kebutuhan modal kerja akan melemahkan rasio utang/EBITDA dan EBITA/beban bunga masing-masing menjadi 5,1 kali dan 1,9 kali masing-masing pada tahun 2020. Pandangan negatif mencerminkan risiko refinancing revolving credit facility sebesar US$ 138,5 juta.
Pandangan Moody's negatif mencerminkan pendapatan dan modal kerja lebih parah daripada saat ini. Karena sifat operasi yang tidak dapat diprediksi saat ini
https://investasi.kontan.co.id/news/ketergantungan-utang-jangka-pendek-peringkat-pan-brothers-pbrx-dipangkas-jadi-b1?page=all
Komentar
Posting Komentar