KONTAN.CO.ID - TOKYO. Langkah The Federal Reserve (The Fed) yang secara mengejutkan memangkas suku bunga ke kisaran target di 0% hingga 0,25% dan memperlebar neraca setidaknya US$ 700 miliar dalam beberapa minggu ke depan membuat dolar Amerika Serikat (AS) terpuruk di awal pekan ini.
Senin (16/3) pukul 05.45 WIB, the greenback tersungkur di hadapan mata uang lainnya. Lihat saja, posisi dolar AS turun 1% menjadi 107,00 yen. Ini merupakan reaksi terhadap langkah The Fed yang diumumkan pada Minggu (15/3) malam waktu AS.
Di hadapan poundsterling pun, dolar AS harus melemah hingga 1% menjadi US$ 1,2418 per poundsterling. Dolar AS juga tak bertenaga saat berhadapan dengan euro, setelah turun 0,7% menjadi US$ 1,1200 per euro.
Seperti di ketahui, sebelum The Fed memangkas suku bunga, sudah ada lima bank sentral yang melakukan pelonggaran moneter.
Lima bank sentral lain juga memangkas harga pada jalur swap mereka untuk memudahkan menyediakan dolar AS kepada lembaga keuangan yang menghadapi tekanan di pasar kredit.
Pergerakan ini terjadi ketika para pembuat kebijakan mencoba menanggapi aksi jual brutal selama berbulan-bulan di pasar keuangan karena kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari penyebaran global virus corona.
Kelima bank sentral itu adalah Bank of Canada, European Central Bank, Bank of England, Bank of Japan dan Swiss National Bank yang sepakat untuk menawarkan kredit tiga bulan dalam dolar AS secara teratur dan pada tingkat yang lebih murah dari biasanya.
Langkah ini dirancang untuk menurunkan bunga yang dibayar bank dan perusahaan untuk mengakses dolar AS, yang telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir karena pandemi virus corona membuat para investor ketakutan.
Asal tahu saja, ini adalah kali kedua The Fed memotong suku bunga acuan di bulan ini. Setelah pada pertemuan darurat di 3 Maret, The Fed turunkan suku bunga acuan hingga 50 bps.
Pemangkasan darurat pertama sejak krisis keuangan 2008 itu ternyata masih gagal membendung volatilitas pasar.
Komentar
Posting Komentar