google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Waskita Beton Precast Tbk catat nilai kontrak baru sebesar Rp7,03 triliun di 2019 Langsung ke konten utama

PT Waskita Beton Precast Tbk catat nilai kontrak baru sebesar Rp7,03 triliun di 2019

IQPlus, (11/03) - Anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), mencatat perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp7,03 triliun sepanjang 2019.

Perolehan nilai kontrak baru itu didukung dengan perolehan kontrak eksternal yang meningkat 83,01 persen atau Rp2,43 triliun pada 2018 menjadi Rp4,44 triliun triliun pada 2019.

"Tahun 2019 menjadi awal WSBP memperluas pasar untuk mendapatkan peluang dari proyek eksternal. Hal ini didukung dengan adanya inovasi produk yang dihasilkan," kata Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk Jarot Subana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Beberapa proyek eksternal yang telah diperoleh di antaranya dari Proyek Jalan Tol Trans Sumatera, PLTGU Tambak Lorok, Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) V Pertamina Balikpapan yang merupakan kerja sama dengan Hyundai dan Pembangunan Apartemen Modernland (Modernland Group) di Jakarta Garden City.

Produk-produk itu antara lain spun pile berdiamater 1,2 m dan panjang 50 m yang merupakan produk precast pertama di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Selain itu, produk baru lainnya yakni bantalan rel kereta api, tiang listrik beton, dan sprigWP.

Perusahaan juga memperoleh pesanan produk Tetrapod untuk Proyek Pengaman Pantai di Singapura senilai Rp435 miliar.

Saat ini, perusahaan tengah menyusun MoU dengan perusahaan asal Malaysia. Kerja sama itu nantinya akan berlanjut dengan joint operation untuk proyek-proyek luar negeri, salah satunya dalam pengejaan proyek LRT di Filipina, yang kini tengah dalam proses tender yang diikuti oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, WSBP juga melakukan serangkaian strategi bisnis, yaitu pembangunan Plant Penajam di Kalimantan Timur sebagai komitmen untuk mendukung program pemerintah untuk pemindahan ibu kota negara di wilayah Penajam Paser Utara.

"Melalui plant ini, perusahaan ingin menyerap potensi pasar ke depan di wilayah tengah dan timur Indonesia, bahkan pasar regional di Asia Tenggara," ujar Jarot.(end)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...