google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Tak Tertarik Buyback Saham TLKM Langsung ke konten utama

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Tak Tertarik Buyback Saham TLKM

Bisnis.com, JAKARTA—PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) belum berencana untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham seperti yang dilakukan beberapa emiten BUMN lain.

Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan saat ini perseroan masih mengamati kondisi pasar sambil mengkaji kemungkinan memilih opsi pembelian kembali saham.

“Belum ada [opsi melakukan buyback],” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (10/3/2020)

Menurutnya penurunan saham saat ini lebih dikarenakan kondisi makroekonomi, terlihat dari penurunan IHSG yang cukup tajam belakangan ini dan penurunan harga saham TLKM masih tidak setajam industri.

“Fundamental Telkom masih lebih baik di industrinya,” tambah Arif.

Berdasarkan data Bloomberg, saham TLKM kembali parkir di zona merah pada akhir perdagangan Selasa (10/3/2020). Emiten telekomunikasi ini alami penurunan 10 poin atau 0,29 persen ke level 3.490.

Padahal pada penutupan sesi I, TLKM sempat menghijau dengan naik tipis 40 poin atau 1,14 persen ke level 3.540.

Sebelumnya, pada perdagangan Senin (9/3/2020) TLKM juga ikut terseret indeks yang terjun bebas. Tercatat, saham perusahaan pelat merah ini turun 250 poin atau -6,67 persen ke level 3.500.

Adapun secara year to date, TLKM telah turun 10,83 persen dan dalam 6 bulan terakhir penurunannya mencapai 18,65 persen.

Di sisi lain, sedikitnya 12 emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menempuh opsi buyback dengan alokasi dana mencapai Rp10 triliun sebagai respons atas kondisi pasar modal yang terkoreksi dalam akibat wabah corona dan penurunan harga minyak dunia.

Adapun kedua belas BUMN itu terdiri atas 4 emiten perbankan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Kemudian ada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dan PT PP (Persero) Tbk.,PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Aneka Tambang Tbk., dan PT Timah Tbk.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d