google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Medco Energi Internasional Tbk Siapkan Strategi Terkait Penurunan Harga Minyak Langsung ke konten utama

PT Medco Energi Internasional Tbk Siapkan Strategi Terkait Penurunan Harga Minyak

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak global terus merosot. Anjloknya harga minyak ini, tentu bakal berdampak terhadap emiten energi seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) merosot 10,1% menjadi US$ 41,28 per barel pada Jumat (6/3). Ini menjadi penurunan terendah sejak Agustus 2016 dan penurunan harian terbesar sejak November 2014.

Direktur Utama MEDC Hilmi Panigoro mengatakan, dalam setiap penurunan harga minyak sebanyak US$ 1 per barel, maka akan mengurangi EBITDA MEDC hingga US$ 10 juta. Prediksi ini berlaku jika harga minyak terus turun sepanjang tahun.

Meski harga minyak berada dalam tren penurunan, Hilmi percaya, MEDC bisa mencapai target yang sudah ditentukan untuk 2020. Pada tahun ini, MEDC memasang target produksi sebesar 110,000 barrel oil equivalent per day (BOEPD). “Insya Allah dapat dipertahankan (target produksinya),” ujarnya kepada Kontan, Minggu (8/3).

Ia menambahkan, strategi yang paling penting untuk dilakukan oleh MEDC di saat harga minyak sedang tertekan yakni dengan menjaga tingkat biaya yang kompetitif, yang mana saat ini sekitar US$ 10 per barrel oil equivalent.

Memang, saat ini harga minyak global terus turun sejalan dengan kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi global akibat virus corona.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) berupaya mengatasi penurunan harga dengan kembali memangkas produksi. Namun, terjadi perbedaan pendapat dan Rusia tidak setuju apabila jumlah produksi yang dipangkas semakin dalam.

Rusia menganjurkan untuk tetap memperpanjang masa pemangkasan sebelumnya, sedangan OPEC yang dimotori Arab Saudi menginginkan pemangkasan produksi lebih dalam. Ketidaksepakatan ini memicu penurunan harga minyak mentah.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...